"Alhamdulilah semua sudah berjalan baik sesuai yang direncanakan oleh technical delegate meskipun ada keterbatasan di sana sini tapi technical delegate bisa mengatur waktu sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan," kata Gadang di Timika, Senin.
Mayjen Gadang mengharapkan atlet dan ofisial 12 provinsi yang ambil bagian dalam kompetisi aeromodeling PON Papua menimba nilai positif dari penyelenggaraan pertandingan untuk bisa lebih berprestasi pada PON-PON selanjutnya.
Faktor utama yang menghambat pertandingan aeromodeling selama PON Papua adalah kondisi cuaca di Timika yang sering hujan, selain juga kondisi arena pertandingan, terutama lapangan Stadion Wania Imipi yang tidak memenuhi standar.
Baca juga: Maluku Utara akui target masuk 25 besar PON Papua tak terpenuhi
"Yang jelas lapangan ini sebetulnya tidak memenuhi standar sesuai dengan yang diharapkan dari awal. Namun kalau mau mencari yang ideal tentu tidak mungkin. Ya, TD (technical delegate) sudah berusaha berkoordinasin dengan semua pihak agar bisa menyelenggarakan seluruh nomor pertandingan," kata Gadang.
Aeromodeling PON Papua mempertandingkan 12 nomor pertandingan yang sepuluh di antaranya diadakan di arena SP5 Timika, sementara dua nomor lainnya digelar di lapangan Stadion Wania Imipi SP1 Timika.
Hingga Senin siang ini, 11 nomor pertandingan sudah diselesaikan. Tersisa satu lagi nomor pertandingan yang tengah berlangsung untuk mencari pemenang medali emas, perak dan perunggu dalam nomor F2D Control Line Combat.
Sejauh ini tuan rumah Provinsi Papua mengungguli kontingen-kontingen lain sebagai peraih medali emas terbanyak aeromodeling dengan empat medali emas, ditambah satu medali perak dan satu medali perunggu.
Tempat kedua dan ketiga diduduki Jawa Timur dan Jawa Barat yang sama-sama mengumpulkan tiga medali emas. Medali emas lainnya disabet DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
Baca juga: Jabar sandingkan emas beregu dan tunggal putra silat seni PON Papua
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021