Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR Anis Matta menegaskan bahwa peristiwa kekerasan terhadap jemaah Ahmadiyah di Kampung Pendeuy, Desa Umbulan, Cikeusik, Pandeglang, bukan sekadar masalah SKB tiga menteri saja, tetapi lebih pada penegakkan hukum yang lemah.

"Jadi saya kira masalahnya bukan hanya soal masalah di SKB itu sendiri, tapi juga masalah penerapan hukum," ujar Anis di Gedung DPR Jakarta, Senin, menanggapi peristiwa bentrok warga dengan jemaah Ahmadiyah yang mengakibatkan tiga orang tewas pada Minggu (6/2).

Menurut politisi PKS itu, peristiwa kekerasan serupa bisa terjadi setiap saat dan dilakukan oleh siapa saja apabila aparat negara tidak bisa mengantisipasi secara tegas.

Dikemukakannya, pelanggaran hak asasi manusia seperti itu dapat pula terjadi berulang-ulang, dan bukan hanya atas nama agama, tapi juga atas nama apapun.

Karenanya, Anis menambahkan, pemerintah harus bertindak tegas mengusut semua aksi kekerasan.

"Di satu sisi sudah ada keputusan pemerintah (SKB tiga menteri) dan di sisi lain ada FPI yang juga meminta agar Ahmadiyah dibubarkan," ujarnya.

Ditanya bagaimana sikap DPR, Anis menegaskan, pemerintah harus menunjukkan sikap terlebih dahulu dan DPR justru menunggu bagaimana sikap pemerintah dalam kasus ini.

Mengenai wacana perlunya SKB tiga menteri tersebut dijadikan UU, Anis menegaskan, hal itu juga tidak menjadi soal karena akar permasalahannya sudah sedemikian kronis. "Masalah terjadi berulang-ulang dan dimana-mana, bukan hanya satu tempat tetapi juga diberbagai tempat," ujarnya.

Ironisnya, Anis menambahkan, masyarakat belum melihat upaya pemerintah mengatasinya secara sistematis. "Kita harus selesaikan masalah ini. Kita tunggu pemerintah, bagaimana mereka mendudukkan masalah ini, baru kita sikapi di DPR," ujarnya.

Sementara Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan bahwa segera mengevaluasi Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Jaksa Agung, menyusul bentrokan masyarakat dengan jemaah Ahmadiyah di Banten, Minggu.

SKB tersebut, ujar Menag, tetap menjadi rujukan dalam menilai setiap kejadian yang berkembang antara Ahmadiyah dengan masyarakat.

Bentrokan warga masyarakat dengan jemaah Ahmadiyah telah beberapa kali terjadi seperti di Bogor, Kuningan, Makassar, dan Lombok. Terakhir bentrokan serupa terjadi di Desa Cibede, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten. Bentrokan mengakibatkan tiga orang tewas dan enam lainnya luka berat.

(D011/R018/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011