Adi J. Rusli, EMC Country Manager Indonesia mengatakan selama beberapa tahun terakhir, ribuan perusahaan telah berhasil memanfaatkan sistem Data Domain untuk menghidupkan infrastruktur backup.
"Dengan EMC Data Domain Archiver, para pelanggan tersebut dapat memperluas usaha merancang ulang system backup," ujar Adi.
Dengan DD Archiver, para pelanggan dapat menggunakan sistem penyimpanan deduplikasi berbasis disk satuan untuk mengatasi kebutuhan operasional backup dan persyaratan retensi data jangka panjang.
Sistem itu memberikan efisiensi operasional baru dam menghemat biaya yang berhubungan dengan pendekatan retensi data berbasis tape. DD Archiver baru tersebut dibuat berdasarkan sistem Data Domain tercanggih dan menggunakan penyimpanan archieve berjenjang (tier).
Saat ini metode umum untuk memperpanjang retensi data dengan menjaga kaset untuk backup lebih lama. Hal itu membuat proses manual terpisah, dan memakan biaya yang cukup besar bagi pelanggan.
"Kami mengindikasikan bahwa lebih dari 60 persen perusahaan besar berinvestasi di pengarsipan data pada akhir tahun 2011 untuk menghadapi tantangan pertumbuhan data," kata Sheila Childs, Research Director, Gartner.
DD Archiver menggabungkan kontroler dari EMC Data Domain DD860 terbaru dan elemen desain Data Domain lainnya untuk mengoptimalkan kinerja, pengelolaan, dan keandalan dalam namespace tunggal.
Fitur-fiturnya, 9,8 TB per jam, DD Archiver mampu memberikan kecepatan yang dibutuhkan untuk memenuhi celah waktu backup, sebuah desain penyimpanan berjenjang (tier), menawarkan kapasitas sampai 768 TB untuk menyeimbangkan kebutuhan pengguna atas performa dan retensi.
"Dengan mengkonsiderasi retensi jangka panjang untuk backup dan pengarsipan data di satu sistem, para pengguna akan mampu memenuhi cadangan windows mereka dan merespon dengan cepat pengarsipan." ujar Childs.
(Adam/S026)
Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011
