Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, pertumbuhan ekonomi 2010 yang mencapai 6,1 persen sesuai dengan harapan pemerintah karena telah melampaui asumsi APBN Perubahan sebesar 5,8 persen.

"Jadi kami sambut baik dan memang kita juga berharap bisa lebih dari 6 persen dan ternyata bisa sampai 6,1 persen, itu artinya lebih baik dari 5,8 persen yang kita targetkan. Jadi itu sesuatu hal yang baik," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin malam.

Ia mengatakan, pertumbuhan 2010 baik dan sesuai harapan akibat pertumbuhan konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor yang sangat berperan pada triwulan IV.

"Pertumbuhan konsumsi rumah tangga itu besar dan kita juga lihat faktor investasi, eskpor. Dan ekspor itu mendapat dukungan lebih karena beberapa harga komoditi meningkat. Kelihatannya faktor itu yang berperan di kuartal IV," ujarnya.

Menurut Menkeu, ada hal-hal yang perlu pembenahan dari pemerintah terutama pada sektor konsumsi, seperti mempercepat penyerapan anggaran agar target pertumbuhan 2011 sebesar 6,4 persen dapat tercapai.

"Ini semua akan menjadi referensi kita untuk diperbaiki pada 2011, karena kami rencana pertumbuhan 6,4 persen. Jadi kalau bisa kita menjaga momentum dari awal tahun, kami harapkan bisa capai 6,4 persen itu," ujarnya.

Sementara, sebagai upaya menjaga inflasi agar tidak melambung tinggi seperti 2010 yang mencapai 6,96 persen melampaui angka pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan terus bekerja sama dan berkoordinasi dengan Bank Indonesia.

"Kita lihat dari komponen `core inflation` itu 4,18 persen, sedangkan selisihnya lebih pada `volatile foods dan administered price`. Jadi tentu kita akan berkordinasi dengan lebih baik di pemerintah. BI akan fokus ke `core inflation`, pemerintah akan jaga `administered price`-nya," ujarnya.

Untuk itu, pemerintah akan terus fokus menjaga distribusi barang khususnya bahan komoditas dan pangan agar laju inflasi tidak memberikan tekanan terhadap masyarakat.

"Melalui penyediaan pangan dan sumber-sumber kenaikan. Dan juga distribusi akan kita jaga. Pembangunan sendiri selalu ada dampak inflasi. Jadi di 2011 ini (pemerintah) harus betul-betul bisa kerja lebih baik untuk kendalikan inflasi karena kita tidak ingin inflasi itu nanti akan menjadi tekanan kepada kehidupan masyarakat," ujar Menkeu.

Menkeu mengharapkan asumsi laju inflasi pada APBN 2011 sebesar 5,3 persen dapat dijaga dengan mempertimbangkan semua faktor internal dan eksternal.

"Dengan asumsi jangkar 5,3 persen itu harus kita perkuat dengan lakukan koordinasi lebih baik supaya tercapai. Kita tidak ingin kalah dengan tekanan inflasi itu. Walaupun kita tahu faktor luar negeri ada dan faktor dalam negeri karena terbatasnya suplai," ujarnya.
(S034/A035/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011