Anak asuh Andy Ardiansyah itu membutuhkan tiga set untuk menang masing-masing dengan angka 21-17, 22-24, dan 15-9.
Tim Jatim-1 yang diperkuat Mohammad Ashfiya/Rendy Verdian Licardo tampil dominan di set awal dan meninggalkan lawannya sejak unggul 17-14. Dengan ketenangan keduanya, Jatim-1 menang 21-17.
Pada set kedua, sebenarnya Jatim-1 tetap menguasai pertandingan. Bahkan, sempat leading 20-18 dan menyisakan satu angka saja untuk meraih emas.
Tapi, NTB-1 yang juga tampil ngotot tak ingin kalah begitu saja. Pasangan Danangsyah/Tio Kesuma Sentosa mampu menyamakan kedudukan, sehingga memaksa deuce.
Setelah melewati tiga kali angka sama, akhirnya NTB-1 merebut set kedua dengan angka terakhir 24-22.
Di set penentuan, Jatim-1 kembali mendominasi. Sejak awal set sudah memimpin 3-0 dan angka dengan selisih cukup jauh terus terjadi. Antara lain 9-4, lalu 11-7.
Jatim-1 akhirnya mengunci kemenangan setelah blok Rendy Verdian berhasil menahan smes dan bola jatuh di lapangan lawan.
"Syukurlah kami menang dan meraih emas. Sebenarnya tadi dua set selesai, tapi anak-anak terlalu terburu-buru, lengah dan kalah. Set ketiga mereka kembali ke bentuk permainan dan hasilnya maksimal," ujar pelatih tim voli pasir putra Jatim Andy Ardiansyah ditemui usai pertandingan.
Di tempat sama, pelatih voli pasir NTB Agus Salim mengakui keunggulan Jatim dan kekalahan anak asuhnya sudah diprediksi sejak sebelumnya.
"Tapi, anak-anak sudah berusaha maksimal. Kami bersyukur meraih medali perak di putra," kata mantan pemain voli nasional itu.
Sementara untuk medali perunggu diraih pasangan Ilham Akbar/Imtaq Anshori dari DIY-2. Keduanya dinyatakan menang setelah pasangan DIY-1 tidak bisa bermain akibat salah satu pemainnya mengalami cedera.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2021