Tegar berhasil mencatatkan lompatan setinggi 5,15 meter saat berlomba di GOR Mimika Sport Complex, Mimika, Papua, Senin.
Lompatan tersebut memecahkan rekor PON milik Nunung Jayadi yang bertahan selama 21 tahun dengan tinggi 5,10 meter dan dicetak pada PON XV Jawa Timur tahun 2000.
Sementara medali perak diraih atlet DKI Jakarta Frederik Saputra usai membukukan lompatan setinggi 5,10 meter.
Sedangkan atlet Jawa Timur lainnya Dedi Irawan dengan lompatan setinggi 4,80 meter kebagian medali perunggu.
Perlombaan nomor lompat galah berlangsung ketat, terutama persaingan antara Tegar Abadi dengan Frederik Saputra ketika keduanya memasuki lompatan setinggi 5,5 meter.
Tegar sempat dua kali gagal, tetapi pada kesempatan lompatan terakhir berhasil melewati mistar setinggi 5,5 meter tersebut.
Pada lompatan 5,10 meter, baik Tegar maupun Frederik berhasil melewati mistar dengan mulus. Namun, pada lompatan 5,15 meter, Frederik gagal, sedangkan Tegar sukses melakukan lompatan.
Atlet 22 tahun itu pun berhasil meraih emas pertamanya di PON, sekaligus menjadi medali emas pertama Jatim di cabang olahraga atletik.
"Emas dan rekor ini ingin saya persembahkan untuk kedua orang tua saya dan yang pasti untuk diri saya sendiri yang sudah mau berjuang," kata Tegar ditemui usai pertandingan.
Tegar mengaku telah menargetkan untuk memecahkan rekor PON di keikutsertaannya kali ini. Dia ingin membuktikan bahwa atlet daerah juga bisa berprestasi.
"Motivasi saya pecah rekor karena kemarin dari pelatnas dipulangin ke daerah. Saya pun mau tunjukkan bahwa orang daerah juga bisa meraih emas," kata peraih medali emas di ASEAN School 2016 Thailand itu.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2021