Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI Roy Suryo, mengimbau agar media massa jangan sampai tergelincir dalam politik kepentingan pemilik modal karena akan ditinggalkan masyarakat/publik.

"Saat ini masyarakat tidak mudah untuk digerakkan. Masyarakat sudah mulai cerdas, untuk memilih visi dan misi media mana yang baik," kata Roy ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, reformasi pers Indonesia sudah berhasil, di mana pers/media bisa menikmati kemerdekaannya sesuai UU Pers. Semenjak Reformasi 1998 ada 2 milestone yang sudah terlampaui, yakni era kebebasan modal dan era ketergantungan politik.

Ia menyebutkan, dengan era kebebasan modal terdapat ratusan penerbitan yang asal bermodal dan tanpa konten jelas yang tidak terbit karena ditinggalkan oleh publik akibat "seleksi alam".

Politisi dari Partai demokrat itu mengatakan, saat ini disadari atau tidak disadari sebagian Pers/Media telah menjadi "alat politik" pemilik modal. Kebanyakan ini terjadi di media elektronik. Kalau tidak hati-hati akan ditinggalkan rakyat, katanya.

Menurut dia, para pemilik modal harus juga memperhatikan kesejahteraan pekerja pers atau wartawan, jangan hanya untuk kepentingan perusahaan saja.

"Yang merasakan layak atau tidaknya kesejahteraan para pekerja pers tersebut hanya pekerja pers sendiri. DPR hanya bisa mendorong agar pemilik modal perhatian terhadap kesejahteraan karyawannya," katanya.

Pada kesempatan itu, menjelang Hari Pers Nasional 2011 pada Rabu (9/2), ia mengimbau agar pers bisa menikmati kemerdekaan pers dengan rasa tanggung jawab, sehingga bisa memberikan informasi yang baik kepada publik tanpa ada unsur politik kepentingan.
(S037)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2011