Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Kabinet, Dipo Alam mengecam kekerasan yang bernuansa agama yang terjadi di Temanggung, Jawa Tengah, Selasa siang.

Dipo yang ikut rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kunjungan kerja ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengatakan, seharusnya kekerasan atas dasar agama atau kepercayaan tidak perlu terjadi di Indonesia.

Menurut dia, agama dan kepercayaan adalah sesuatu yang perlu dihargai.

"Masalah agama memang sensitif. Hak, pemahaman, dan kepercayaan minoritas dan mayoritas harus dihormati," katanya melalui layanan pesan singkat.

Dipo berharap kehidupan beragama di Indonesia dilaksanakan sebagai mana mestinya dan tidak "ditunggangi" oleh kepentingan politik.

Sebelumnya, Menko Polhukam Djoko Suyanto telah menyampaikan instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait kekerasan di Temanggung.

Menurut Djoko, presiden memerintahkan dilakukannya pengusutan dan proses penegakan hukum terkait aksi kekerasan yang terjadi di Temanggung, Jawa Tengah.

"Presiden mengecam keras tindakan anarkis yang dilakukan masyarakat dan merusak tempat peribadatan dan fasilitas di Temanggung," kata Djoko.

Ia menambahkan, Kepala Negara juga menginstruksikan agar Kepolisian Daerah Jawa Tengah mencari pelaku tindak kekerasan dan memproses secara hukum.

Presiden juga memerintahkan agar seluruh pemerintah daerah, kepolisian dan TNI untuk secara aktif mendeteksi potensi-potensi kekerasan dan mencegah agar tidak terjadi dan menimbulkan korban.

"Lakukan deteksi dini dan bila terjadi segera ditindak dengan tegas," kata Djoko Suyanto.

Menurut Menko Polhukam, Presiden juga mengatakan seluruh aparat di daerah harus melaksanakan tugas dengan baik dan sesuai dengan kewenangannya, khususnya mencegah agar tidak terjadi tindak kekerasan di daerahnya.(*)
(A017*F008/A033)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011