Pada babak semifinal di GOR Waringin, Jayapura, Selasa, Panji menaklukkan unggulan teratas dari Sulawesi Utara Ikhsan Leonardo Emanuel Rumbay dengan dua set langsung 21-14, 21-12, sedangkan Syabda berhasil menumbangkan wakil Jawa Tengah Bobby Setiabudi dengan rubber set 21-14, 19-21, 21-19.
Dengan hasil tersebut, Jabar pun bakal segera mengakhiri penantian 17 tahun untuk kembali merengkuh gelar juara bulu tangkis nomor tunggal putra di ajang PON, menggantikan posisi sang juara bertahan DKI Jakarta.
Jawa Barat terakhir kali meraih emas tunggal putra bulu tangkis pada PON 2004 di Palembang, Sumatera Selatan. Kemenangan di final 17 tahun silam itu diraih Taufik Hidayat setelah mengalahkan wakil DKI Jakarta Simon Santoso.
Panji mengaku tak menyangka bisa melangkah ke partai final untuk mencatatkan sejarah bagi Jabar di ajang PON. Pasalnya, ia masih dalam tahap pemulihan cedera pergelangan kaki setelah tampil di semifinal nomor beregu putra akhir pekan lalu.
"Saya sempat ditanya sama pelatih, 'bisa main perorangan tidak? Tapi, ya sudah main saja. Saya tidak ditarget juga, tapi pas melihat permainan sepertinya saya masih bisa (bermain)," kata Panji menanggapi capaiannya bisa mencapai ke final.
"Saya bersyukur bisa memberi yang terbaik meski kondisi saya begini (cedera),” ujar dia menambahkan.
Syabda dan Panji sebelumnya tidak diunggulkan dapat menyumbang medali di PON Papua karena Jabar lebih mengandalkan Alvi Wijaya sebagai unggulan kedua.
Namun, langkah Alvi justru harus terhenti lebih dini di babak 16 besar pada Senin (11/10).
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2021