saya ingin menciptakan sejarah dari Bali ada yang juara bulu tangkis PONJayura (ANTARA) - Pebulu tangkis asal Bali Komang Ayu Cahya Dewi mencatatkan sejarah setelah memastikan diri menembus babak final nomor tunggal putri Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Komang yang datang sebagai unggulan keenam itu lolos ke final berkat kemenangannya atas unggulan kedua dari Jawa Timur Sri Fatmawati 15-21, 21-15, 21-17 di GOR Waringin, Jayapura, Selasa.
Lolosnya Komang Ayu ke babak final tidak hanya memastikan minimal raihan medali perak untuk Bali, tetapi juga menjadi sejarah baru dalam persaingan nomor tunggal putri di ajang PON.
Setidaknya dalam empat edisi sebelumnya, bulu tangkis tunggal putri selalu didominasi oleh empat provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan juara bertahan DKI Jakarta.
Namun, Komang Ayu datang dan meruntuhkan dominasi tersebut di PON Papua.
DKI Jakarta yang selalu membawa pulang medali emas nomor tunggal putri dalam empat edisi PON ke belakang justru gagal meloloskan satu pun wakilnya ke babak final.
Unggulan teratas Ruseli Hartawan yang menjadi tumpuan utama DKI Jakarta dalam meraih emas tunggal putri, takluk di tangan wakil tuan rumah Gabriela Meilani Moningka pada semifinal.
Komang Ayu yang kini berusia 19 tahun itu mengatakan bahwa dirinya memang bertekad untuk menciptakan sejarah di PON Papua.
"Motivasi terbesar saya bisa sampai titik ini karena saya ingin menciptakan sejarah dari Bali ada yang juara bulu tangkis PON,” kata Komang yang juga penghuni Pelatnas Cipayung itu.
Pada final yang akan berlangsung Rabu (13/10) besok, Komang Ayu akan ditantang wakil Jawa Barat yang menempati unggulan keempat Saifi Riska Nurhidayah.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2021