Dengan postur tubuh yang lebih pendek dibandingkan lawannya, Beatrichx lebih banyak mengandalkan kelincahannya untuk menghindari pukulan-pukulan yang dilayangkan oleh Sely.
Sely sebetulnya sempat memukul jatuh Beatrichx pada ronde pertama, tetapi petinju yang pernah tampil di babak 32 besar Asian Games 2018 itu tak butuh waktu lama untuk bangkit dan menguasai diri lagi.
Beatrichx selanjutnya bertarung lebih cerdik dengan melancarkan serangan-serangan balik yang kerap bisa menerobos pertahanan Sely.
Walaupun dihujani sorak sori pendukung tuan rumah yang banyak memadati tribun tenggara GOR Cendrawasih, Beatrichx tetap fokus berusaha mengambil angka dari Sely.
Beatrichx pada akhirnya meraih medali emas kelas terbang putri dengan kemenangan angka tipis 3-2 atas Sely yang harus puas hanya mendapatkan perak.
Sementara itu, petinju Nusa Tenggara Timur Yudit Elisabet Mounino dan atlet Nusa Tenggara Barat Ainun Azizah yang kalah di semifinal mendapatkan medali perunggu bersama kelas terbang putri PON Papua.
Cabang olahraga tinju di PON Papua memperebutkan 17 medali yang dibagi menjadi 10 kelas kategori putra dan tujuh kelas kategori putri.
Baca juga: Endang sukses pertahankan emas tinju kelas layang putri untuk NTB
Baca juga: Emas pertama tinju dikantungi tuan rumah
Baca juga: Ketum Pertina ajak semua pihak pastikan keamanan final tinju PON Papua
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021