Jakarta (ANTARA News) - Para pembuat virus komputer mengincar smartphone iPhone dan perangkat Android Google untuk mencuri uang dan data pribadi pengguna.

Penelitian keamanan terbaru menemukan jumlah serangan perangkat lunak yang berbahaya naik 46 persen dari tahun lalu, kata Telegraph.

Penjahat cyber mulai mengincar ponsel pintar Andoid Google dan Apple iPhone ketika kedua perangkat tersebut menguasai pangsa pasar, kata laporan tahunan McAfee, salah satu perusahaan keamanan komputer terbesar.

Di antara ancaman itu terdapat sebuah aplikasi Google Android yang berbahaya. Jadi ketika diunduh software itu akan menyerang kelemahan sistem ponsel pintar lalu mengambil kontrol dan mengirim pesan teks secara diam-diam.

Perangkat lunak itu dibuat oleh pengembang malware dan memberikan mereka keuntungan instan.

Hal itu juga memungkinkan peretas untuk memanfaatkan kelemahan sistem keamanan dengan memata-matai pengguna smartphone seperti merekam panggilan dan pesan teks bahkan mencuri informasi perbankan.

Ada beberapa perusahaan yang menjual jasa tersebut kepada lembaga penegak hukum dan intelijen, termasuk Andover yang berbasis Gamma Group International.

McAfee melihat kebanyakan virus ponsel masih menargetkan pengguna sistem operasi Symbian Nokia. Bagaimanapun juga, pembuat virus cenderung mengikuti pasar dan Android menggantikan Symbian sebagai platform smartphone terkemuka di kuartal keempat tahun lalu, menurut pengamatan analis industri ponsel.

Sebuah kelemahan sistem keamanan ponsel Android dan iPhone adalah keuntungan besar bagi BlackBerry. Hal itu karena sistem keamanan BlackBerry menggunakan enkripsi yang kuat sehingga pengguna tidak dapat mengunduh aplikasi.

Penelitian McAfee juga menemukan spam yang mewakili 80 persen lalu lintas email tahun lalu, sebuah angka terendah dari 2007. Hal itu disebabkan oleh kematian beberapa botnet besar, sebuah jaringan luas komputer yang digunakan penjahat untuk mendistribusikan spam.

(Adam/S026)

Penerjemah:
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011