Menghadapi sesama atlet yang pernah mengenyam atmosfer pelatihan nasional, Illahi tampil berani dan agresif meskipun bertemu dengan Aldoms yang dianggap unggulan dalam PON Papua ini.
Beberapa pukulan yang dilepaskan Illahi sukses mendarat di wajah Aldoms sampai membuat pelepis peraih medali emas SEA Games 2017 itu berdarah.
Sebaliknya, Aldoms yang mungkin permainannya sudah terbaca oleh Illahi, gagal menembus pertahanan yang dibangun lawannya.
Baca juga: DKI dan Sulut lengkapi raihan dua medali emas tinju PON Papua
Illahi berakhir meraih medali emas setelah menang angka 4-1 atas Aldoms yang harus puas dengan medali perak.
Aldoms gagal mengikuti jejak sang kakak, Aldriani Beatrichx, yang beberapa jam sebelumnya mempersembahkan medali emas kelas bantam putri untuk Kalimantan Selatan.
Sementara itu, petinju Maluku Novi Sahuleka dan atlet Sulawesi Selatan Yosua Holy Masihor yang langkahnya terhenti pada babak semifinal mendapatkan medali perunggu bersama kelas terbang putra PON Papua.
Maluku raih emas kelas bantam putra
Baca juga: Atasi wakil tuan rumah, petinju Sulut rebut emas kelas pin putra
Dalam pertandingan final berikutnya, Yulius Frando Lumoly sukses membawa Maluku meraih medali emas kelas bantam putra (52-56kg).
Yulius Frando menang angka tipis 3-2 melawan petinju Bali Yulius Bria dalam pertandingan final yang berlangsung ketat.
Medali perunggu kelas bantam putra PON Papua menjadi milik bersama petinju Jawa Barat Simon Makerawe dan wakil Nusa Tenggara Timur Lucky Mira Agusto Hari yang takluk dalam semifinal.
Cabang olahraga tinju PON Papua memperebutkan 17 medali yang dibagi menjadi 10 kelas kategori putra dan tujuh kelas kategori putri.
Baca juga: Pengamanan final sejumlah cabang olahraga PON Papua diperketat
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021