Kupang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan dukungannya terhadap rencana Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Sail Komodo pada 2013.

"Dalam hubungan dengan Sail Komodo, Saya sudah laporkan kepada Bapak presiden dan beliau menyatakan mendukung terhadap pelaksanaan kegiatan itu," kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Kupang, Sabtu.

Presiden, kata Gubernur, meminta agar Pemerintah Provinsi NTT dapat merencanakan kegiatan ini dengan baik dan pemerintah bersama rakyat harus bisa memanfaatkan momentum ini untuk melakukan promosi.

"Bapak Presiden minta kita rencanakan dengan baik. Sail Banda itu sukses karena direncanakan dengan baik dan promosi yang gencar," katanya mengutip Presiden.

Gubernur menyampaikan program dukungan terhadap pariwisata dengan Sail Komodo 2013. Sail itu untuk memperkenalkan komodo kepada masyarakat Internasional.

Gubernur menambahkan, Sail Komodo 2013 telah diusulkan kepada Kementrian Kelautan dan Perikanan.

Diharapkan dalam tahun 2011 ini usulan itu telah mendapat restu sehingga event sail itu bisa diselenggarakan sebagai wujud pelestarian hewan langka komodo yang saat ini sedang diperjuangkan masuk tujuh keajaiban dunia.

Dia mengatakan, saat ini Pemerintah Propinsi NTT melalui Dinas Pariwisata dan DKP sedang menyiapkan proposal untuk disempurnakan di tingkat pusat.

Sail komodo, katanya, sebagai event untuk mempromosikan komodo sebagai hewan langka di dunia, yang dimiliki oleh masyarakat NTT.

Dia mengaku sudah menyampaikan upaya itu kepada Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat, Agustinus Dula yang berlatarbelakang pariwisata sehingga bisa menerjemahkan tekad besar itu demi kejayaan Komodo yang berada dalam wilayah kabupaten paling barat pulau Flores itu.

Selain Bupati bersama jajarannya, kata Gubernur, perjuangan itu juga perlu didukung seluruh rakyat NTT, terutama rakyat di Manggarai Barat, dengan menjaga kelestarian hewan langka itu serta habitat lain yang ada di Pulau Komodo, Rinca dan lainnya.

Selain Komodo, kelestarian perairan juga perlu dijaga sehingga memenuhi syarat untuk sail tersebut. Masyarakat, terutama para nelayan, kata Gubernur, tak boleh menggunakan bom, potas dan lain-lain, saat menangkap ikan.

Para nelayan diharapkan dapat menjaga kelestarian habitat laut, kebersihan perairan agar menyenangkan pihak luar yang masuk ke wilayah tersebut. (*)

(T.B017/R010)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011