"Saya bangga karena ada banyak rekor yang terpecahkan di Mimika sehingga PON ini sungguh sebagai ajang meningkatkan prestasi para atlet. Di cabang atletik ada banyak rekor yang terpecahkan, begitupun di terjun payung. Di basket, tim DKI yang selama 12 tahun tidak pernah juara sekarang malah tampil sebagai juara, sementara Sulut yang sebelumnya tidak pernah masuk final sekarang malah bisa juara dua," ujar John Rettob di Timika, Kamis.
John menyebut penyelenggaraan PON XX di sub klaster Mimika tidak saja memicu terpecahkannya sejumlah rekor PON dan rekornas, tetapi juga melahirkan banyak kejutan.
Baca juga: Ketua umum KONI sebut PON Papua lahirkan 60 pemecahan rekor
Kejutan-kejutan itu berupa tampilnya tim-tim yang tidak diunggulkan sebagai juara, sementara ada juga tim-tim unggulan yang malah bertumbangan.
Hal itu dinilai bagus untuk kemajuan dan pemerataan prestasi olahraga di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Wabup Mimika mengapresiasi dukungan, kerja sama dan kolaborasi semua pihak dalam menyukseskan penyelenggaraan PON di Mimika sehingga tidak ada insiden fatal yang menimpa para atlet yang bertanding, terutama selama penyelenggaraan pertandingan cabang aerosport yang mencakup disiplin terbang layang, aeromodeling dan terjun payung.
Ketiga disiplin olahraga itu dinilai sangat rawan dan berisiko terjadi kecelakaan.
Baca juga: Jawa Barat rebut emas 4x100 estafet putri sekaligus pecahkan rekor PON
"Syukur kepada Tuhan selama pertandingan aerosport yang berlangsung di Kabupaten Mimika hampir praktis tidak ada insiden dan accident yang terjadi. Demikian pun dengan cabor yang lain, semua bisa selesai dengan baik tanpa ada masalah. Kalaupun ada kendala-kendala kecil, itu biasa dalam pertandingan. Tapi sportivitas selama pertandingan itu yang kita jaga semua," ujar mantan Kadishubkominfo Mimika itu.
Atas nama Pemkab dan masyarakat Mimika, Wabup menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh masyarakat Mimika yang telah berlaku sebagai tuan rumah yang baik dan ramah kepada para tamu, atlet dan ofisial dari semua provinsi yang datang bertanding PON di Timika.
Sebelum PON berlangsung di Papua terutama di Mimika, katanya, tidak dapat dipungkiri bahwa banyak kontingen merasa was-was dengan situasi keamanan dan lain-lain.
"Bisa jadi ada yang menganggap bahwa kami di Papua tidak ada apa-apanya atau tidak bisa melakukan apa-apa. Apalagi Papua itu jauh, tidak aman seperti yang biasa mereka lihat dan baca di berita-berita. Kenyataannya tidak demikian, ternyata setelah semua datang ke Papua, kondisi Papua itu aman dan kami bisa memberikan pelayanan yang baik kepada semua tamu yang datang," ujarnya.
Dari pengalaman menyelenggarakan hajatan sebesar PON, menurut John, Pemkab Mimika dan semua komponen terkait harus bisa menangkap peluang untuk bisa terus menyelenggarakan event bertaraf nasional maupun internasional di bidang olahraga pada masa mendatang.
Kegiatan PON XX Papua di sub klaster Mimika secara resmi akan ditutup pada Jumat (15/10) malam dengan menggelar acara "Gebyar PON XX" di kawasan Timika Indah.
Baca juga: Diva Renata pecahkan rekor PON saat raih emas lompat galah putri
Pada Kamis ini masih ada beberapa cabang olahraga menggelar partai final sekaligus upacara penghormatan pemenang sekaligus dirangkaikan dengan acara penutupan seperti atletik, biliard, bola tangan, basket 3x3 dan terjun payung.
Sebagai salah satu klaster penyelenggara PON XX, Kabupaten Mimika menjadi tuan rumah penyelenggaraan sembilan cabang olahraga dengan 12 disiplin olahraga yaitu terbang layang, futsal, terjun payung, aeromodeling, biliard, basket, atletik, bola tangan, judo, tarung derajat dan panjat tebing.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021