Sejak Umar Syarief pensiun usai PON Jawa Barat, posisi yang ia tinggalkan menjadi incaran banyak karateka mengingat selama masih aktif membela kontingen Jawa Timur terlalu dominan.
"Saya memang mendukung Sandy mencoba di kelas ini. Dia bagus. Berani naik kelas," kata Umar Syarief saat mengawal kontingen Jawa Timur di GOR Politeknik Penerbangan, Kayu Batu, Jayapura, Kamis.
Sandy Firmansyah selama ini turun di kelas 75kg dan mampu meraih medali emas di PON Jawa Barat. Keputusan naik kelas ini juga dinilai cukup berani. Meski demikian, Sandy mampu membuktikan jika ia layak menjadi penguasa +84kg.
"Di 75kg sekarang ada Joshua (Jawa Timur). Jadi, benar Sandy naik kelas," kata pria yang selama ini tinggal di Swiss bersama keluarganya itu.
Baca juga: Sandy Firmansyah titisan Umar Syarief yang lahir di PON Papua
Mantan atlet yang berkecimpung di karate selama 20 tahun antara 1996-2016 itu pun menilai perkembangan atlet karate di Indonesia cukup bagus, yang dibuktikan dengan munculnya juara baru PON yang masih berusia muda.
"Di Jawa Timur ada Bagus yang saat ini berusia 20 tahun, dari Papua juga ada. Saat ini tinggal bagaimana mental mereka. Mental sangat berbicara di sini. Siapa yang siap, dia yang akan bertahan," kata peraih emas SEA Games Myanmar itu.
Dengan munculnya raja baru, Umar berharap semua pihak memberikan dukungan karena untuk meningkatkan prestasi atlet, banyak hal yang harus dilakukan, termasuk memperbanyak kesempatan untuk mengikuti pertandingan, baik level nasional maupun internasional.
Baca juga: Karate kembali sumbang medali perak bagi Sumbar
Baca juga: Ari Saputra sumbang emas karate untuk Lampung
Baca juga: Pengamanan final sejumlah cabang olahraga PON Papua diperketat
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021