Gorontalo (ANTARA News) - Sejumlah orang tua di Gorontalo menghentikan pemberian susu formula untuk bayinya, menyusul ketidakjelasan informasi mengenai susu tercemar dari pemerintah.

Keputusan tersebut diambil para orang tua karena khawatir susu formula yang dikonsumsi termasuk produk yang mengandung bakteri Enterobacter sakazakii.

"Saya rasa menghentikan susu formula adalah keputusan tepat, daripada orang tua dihantui terus dengan sakazakii," kata salah seorang warga, Dian (25) yang memiliki putri berusia 10 bulan.

Menurutnya, keputusan itu cukup berdasar, mengingat putri kesayangannya kerap diare mengkonsumsi dua merk susu formula di pasaran.

Sebagai pengganti susu formula, ia mulai memberi ASI sesering mungkin dan mencari alternatif makanan tambahan yang sehat.

Kekhawatiran yang sama juga diungkapkan warga lainnya, Funco Tanipu (29) yang mengaku putranya yang berusia satu tahun sering diare.

"Anak saya minum susu merk tertentu dan dia diare tiap dua minggu. Meski ini bukan berarti membuktikan adanya sakazakii, namun tetap saja menimbulkan kecemasan," ujarnya.

Ia berharap, pemerintah tidak mengabaikan keingintahuan masyarakat mengenai daftar produk susu yang berbahaya, apalagi menyangkut keselamatan anak-anak Indonesia. "Pemerintah jangan egois atau takut kehilangan pendapatan, bagaimanapun kesehatan anak lebih penting daripada melindungi produsen," tukasnya. (D015/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011