Selebrasi "roll depan" sebanyak 10 kali mewarnai kemenangan atlet Jawa Timur Atjong Tio Purwanto dalam nomor 3.000 meter halang rintang putra cabang olahraga atletik pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Atjong meraih medali emas usai menjadi yang tercepat melewati garis finis dengan catatan waktu 9 menit 07,59 detik saat bertanding di GOR Mimika Sport Complex, Mimika, Papua, Kamis.
Medali perak direbut atlet tuan rumah Amat Sucipto Parapat dengan waktu 9 menit 08,74 detik, sedangkan atlet Nusa Tenggara Timur Matheus Wuli mengunci medali perunggu dengan 9 menit 23,89 detik.
Meski meraih emas, Atjong gagal memecahkan rekor nasional atas namanya sendiri dalam waktu 8 menit 54,32 detik yang dicetak pada Asian Games 2018.
Ditemui usai pertandingan, Atjong bersyukur bisa mempertahankan tradisi emas PON setelah pada PON XIX Jawa Barat 2016 dia juga berhasil mendulang medali yang sama.
Baca juga: Jawa Barat berjaya rebut medali emas 4x400 meter estafet putra
Adapun selebrasi "roll depan" disebutnya sebagai nazar dan bentuk syukur yang selalu dia lakukan ketika menjuarai perlombaan, baik dalam level nasional maupun internasional.
"Guling-guling itu nazar saya kalau saya mendapatkan juara di level nasional ataupun di internasional," kata Atjong.
Disinggung catatan waktu yang diperolehnya, Atjong mengaku cukup puas, mengingat kondisi tubuhnya sedang tidak fit 100 persen. Atjong diketahui memiliki cedera kaki kiri yang kerap kambuh.
"Catatan waktu untuk saat ini Alhamdulillah saya puas, karena kemarin-kemarin ini saya terhambat karena cedera, jadi bisa tampil di sini Alhamdulillah," kata dia.
Total, Jawa Timur meraih tiga medali emas, tujuh perak, dan tiga perunggu atletik PON XX Papua.
Baca juga: Jateng pecahkan rekor saat juarai 4x400 meter estafet putri
Atjong meraih medali emas usai menjadi yang tercepat melewati garis finis dengan catatan waktu 9 menit 07,59 detik saat bertanding di GOR Mimika Sport Complex, Mimika, Papua, Kamis.
Medali perak direbut atlet tuan rumah Amat Sucipto Parapat dengan waktu 9 menit 08,74 detik, sedangkan atlet Nusa Tenggara Timur Matheus Wuli mengunci medali perunggu dengan 9 menit 23,89 detik.
Meski meraih emas, Atjong gagal memecahkan rekor nasional atas namanya sendiri dalam waktu 8 menit 54,32 detik yang dicetak pada Asian Games 2018.
Ditemui usai pertandingan, Atjong bersyukur bisa mempertahankan tradisi emas PON setelah pada PON XIX Jawa Barat 2016 dia juga berhasil mendulang medali yang sama.
Baca juga: Jawa Barat berjaya rebut medali emas 4x400 meter estafet putra
Adapun selebrasi "roll depan" disebutnya sebagai nazar dan bentuk syukur yang selalu dia lakukan ketika menjuarai perlombaan, baik dalam level nasional maupun internasional.
"Guling-guling itu nazar saya kalau saya mendapatkan juara di level nasional ataupun di internasional," kata Atjong.
Disinggung catatan waktu yang diperolehnya, Atjong mengaku cukup puas, mengingat kondisi tubuhnya sedang tidak fit 100 persen. Atjong diketahui memiliki cedera kaki kiri yang kerap kambuh.
"Catatan waktu untuk saat ini Alhamdulillah saya puas, karena kemarin-kemarin ini saya terhambat karena cedera, jadi bisa tampil di sini Alhamdulillah," kata dia.
Total, Jawa Timur meraih tiga medali emas, tujuh perak, dan tiga perunggu atletik PON XX Papua.
Baca juga: Jateng pecahkan rekor saat juarai 4x400 meter estafet putri
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021