Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Kabinet Dipo Alam meminta agar koin yang terkumpul untuk presiden sebaiknya disumbangkan saja kepada tokoh lintas agama yang tengah membangun rumah antikebohongan di daerah-daerah.

"Terima kasih bagi pengumpul koin tersebut, dan saya sarankan agar koin tersebut disumbangkan ke tokoh lintas agama eksklusif saja, karena mereka sedang giat mengembangkan rumah antikebohongan di daerah-daerah," katanya mengomentari unjuk rasa pengumpul koin untuk presiden  di depan Istana Merdeka, Senin siang.

Ia mengatakan, tokoh lintas agama itu seperti ormas atau partai politik yang memerlukan dana untuk mengembangkan gerakan politik mereka. "Silakan gunakan koin untuk Presiden itu, barangkali saja ada manfaatnya bagi mereka," katanya.

Ditanya kenapa sasaran sumbangan koin tersebut ditujukan ke tokoh lintas agama eksklusif, ia menjawab, karena salah satu dari mereka membuat komentar yang menyesatkan, bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluh soal kenaikan gajinya.

"Pernyataan itulah yang membuka ide mereka yang selalu menghina Presiden untuk melakukan gerakan pengumpulan koin untuk Presiden. Jadi mudahnya, kita kembalikan dan sumbangkan saja koin itu untuk `Gagak Hitam` yang mengaku `Berbulu Putih Merpati`, alias mereka yang mengaku gerakan moral, tapi melakukan gerakan politik," katanya.

Sekitar pukul 14.00 WIB, sejumlah orang melakukan aksi demo singkat di depan Istana Merdeka untuk menggalang koin yang akan diberikan kepada Presiden. Aksi belasan orang itu hanya melakukan orasi dan tidak berlanjut pada upaya memberikan koin kepada Presiden.
(B013/A041)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011