Mataram (ANTARA News) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, PMI pada 2011 masih kekurangan satu juta lebih kantong darah dari total kebutuhan 4,5 juta.

"Target tahun ini belum tercapai, baru terpenuhi 3,5 juta, kita butuh 4,5 juta kantong darah," kata Jusuf Kalla yang akrab disapa JK usai pelantikan pengurus PMI Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2010-2015, di Mataram, Rabu.

Ia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan darah di seluruh Indonesia, PMI terus berupaya meningkatkan aktivitas donor darah yang melibatkan berbagai kalangan.

Kebutuhan darah terus bertambah setiap tahun sehingga ketersediaan darah pun harus ditingkatkan. "Pendonor darah harus makin banyak, itu yang terus dimotivasi oleh PMI di semua jajaran," ujar mantan Wakil Presiden itu.

JK mengakui darah yang tersedia harus berkualitas sesuai standar dan ketetapan WHO (Badan Kesehatan Dunia) sehingga pemeriksaan dan uji saring darah harus sesuai ketentuan.

Penentuan standar kualitas darah menggunakan metode ELIZA sebagai alat uji saring dengan empat parameter penyakit, yakni sifilis, hepatitis B dan C, serta HIV/AIDS.

"Karena itu, PMI menggandeng lembaga Novartis Diagnostic (HK) Limited dan Medquest untuk meningkatkan akurasi pendeteksian empat penyakit tersebut," katanya.

Pengujian kualitas darah dapat dilakukan di berbagai unit transfusi darah (UTD) dan setelah lolos pengujian di UTD, barulah darah didistribusikan kepada masyarakat, karena keamanan dan kualitas harus mencapai skala 99 persen.
(A058)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2011