"Evaluasi harus dilakukan, mengingat dalam waktu yang tidak terlalu lama akan digelar Pra PON pada tahun 2023," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Maluku Sandy Wattimena di Ambon, Sabtu.
Menurut dia, atlet-atlet memiliki waktu kurang dari satu tahun untuk mempersiapkan diri menghadapi Pra PON sebegai langkah penentu mereka menuju PON 2024.
"Makanya, ketika atlet-atlet Maluku yang baru selesai mengikuti PON Papua kembali ke daerah, mereka tidak bisa vakum begitu saja, tetapi harus dipersiapkan dengan lebih baik," ujar Sandy.
Baca juga: Maluku Utara akui target masuk 25 besar PON Papua tak terpenuhi
Baca juga: PODSI Maluku: Raihan dua emas dayung hasil evaluasi sejak 2012
Dalam ajang PON XX Papua, Maluku finis di peringkat 21, dari 34 provinsi di Indonesia, dengan total perolehan lima medali emas, empat medali perak dan enam medali perunggu.
"Target dari KONI Maluku yang telah ditetapkan pada PON kali ini adalah delapan emas. Hanya saja dilihat dari perkembangan di lapangan, ternyata itu terjadi di luar perkiraan," ungkap Sandy.
Maka dari itu, guna menghadapi Pra PON 2023 hingga pelaksanaan PON 2024 nanti, Dispora Maluku bersama dengan KONI Maluku akan melakukan evaluasi sejak dini untuk mempersiapkan para atlet di berbagai cabang olahraga.
Baca juga: Maluku sabet dua medali emas sekaligus dari dayung PON Papua
Baca juga: Maluku hanya raih dua perunggu cabang muaythai PON Papua
Baca juga: DPRD Maluku sayangkan belasan atlet PON yang terlantar
Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021