Jakarta (ANTARA News) - Mau tahu seluk beluk keragaman di Indonesia dari Sabang sampai Merauke? Coba baca buku "Keliling Indonesia dari era Bung Karno sampai SBY" karya Gerson Poyk.

Adalah Gerson Poyk (80), wartawan senior Sinar Harapan asal NTT yang meluncurkan karyanya di Bentara Budaya, Jakarta pada Kamis (17/2).

Buku setebal 320 halaman itu mengupas tuntas kisah perjalanannya selama jadi wartawan ke berbagai tempat di Indonesia dari zaman bung Karno hingga presiden SBY.

Gerson mengatakan buku ini mengajak pembacanya  melihat Indonesia dari kacamata kebangsaan dan keberagaman selain mengajarkan kita untuk menghargai berbagai budaya, ras, suku, dan agama.

"Kalau saya di Sumatera, saya merasa Indonesia walau saya orang NTT. Sama halnya ketika saya ke Timor-Timur, saya merasa sebagai orang Indonesia," katanya Gerson Poyk yang memenangkan dua kali penghargaan jurnalistik Adinegoro (1985-1986) dan penghargaan sastra ASEAN untuk "Novel Sang Guru".

Gerson prihatin dengan kondisi generasi muda sekarang yang tidak dapat mengenal negaranya dan tidak mengenal tanah airnya.

"Jika hal itu dibiarkan maka Indonesia bisa kehilangan identitas. Kita beryukur karena lahir dan hidup di Indonesia dengan kekayaan budaya, bahasa dareah, suku juga kuliner dan aset berharga yang tak ada nilainya" ujarnya.

Gerson juga mengkritisi banyaknya angka pengangguran. Menurut dia hal itu disebabkan orang di desa berlomba-lomba ke kota.

Menurut Gerson, seharusnya warga desa membuka lahan untuk cocok tanam. "Coba mereka menyebar benih jagung, tiga-empat bulan sudah panen dan tidak ada pengangguran," ujarnya.
(Adm/A038/BRT)

Oleh adm
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011