Kairo (ANTARA News) - Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Evakuasi WNI di Mesir dan KBRI Kairo bekerja sama dengan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa (PPMI) Mesir telah mulai menyerahkan santunan belajar bagi mahasiswa Indonesia yang bertahan di Mesir.

"Santunan belajar ini diberikan kepada 1.592 mahasiswa-mahasiswi yang tidak dievakuasi ke Indonesia dan berada di Mesir dalam periode antara 31 Januari dan 11 Februari 2011," kata Koordinator Bidang Informasi Satgas Evakuasi pada KBRI Kairo, Iwan Wijaya Mulyatno kepada ANTARA di Kairo, Minggu.

Menurut dia, pembagian santunan belajar yang telah dimulai sejak Sabtu (19/2) ini berdasarkan instruksi pemerintah pusat melalui Satgas Evakuasi WNI di Mesir yang diketuai Nur Hassan Wirajuda tersebut.

"Santunan belajar senilai 350 pound Mesir atau sekitar Rp700.000 per mahasiswa itu diberikan selama tiga bulan berturut-turut terhitung mulai Februari-Maret.

Duta Besar RI untuk Mesir, A. M. Fachir mengharapkan santunan belajar itu dapat meringankan beban biaya bagi mahasiswa yang memilih bertahan di Mesir selama berlangsungnya krisis politik di negara ini.

Ketua PPMI Mesir, Falahuddin Nursalim mewakili mahasiswa menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, Satgas dan KBRI yang memberi perhatian penuh terhadap WNI terutama mahasiswa di kala krisis.

Pemberian santunan belajar selama tiga bulan ini merupakan realisasi dari janji Ketua Satgas Evakuasi WNI, Nur Hassan Wirajuda, saat bertemu dengan para mahasiswa itu di Kairo dua pekan lalu.

Para mahasiswa itu memilih bertahan di Mesir, sementara lebih dari 2.000 mahasiswa dievakuasi ke Indonesia lewat enam kloter penerbangan Garuda menyusul unjuk rasa hebat yang berakhir dengan mundurnya Presiden Hosni Mubarak pada 11 Februari 2011. (M043/A033/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011