Magelang (ANTARA News) - Pemerintah mulai membangun hunian sementara (huntara) bagi para pengungsi korban bencana banjir lahar dingin Merapi di Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Kepala Desa Jumoyo, Sungkono di Magelang, Selasa, mengatakan pembangunan huntara telah dimulai sejak pekan lalu di dua lokasi di Desa Jumoyo, yakni di Dusun Larangan dan Lapangan Desa Jumoyo.

Ia menyebutkan, untuk sementara di Dusun Larangan akan dibangun 30 kopel atau 60 unit rumah dan di Lapangan Jumoyo 15 kopel atau 30 unit rumah.

Sejumlah huntara dibangun di Jumoyo tersebut merupakan jatah sisa huntara bagi korban bencana erupsi Merapi 2010 yang belum dibangun di Lapangan Banyubiru Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Korban erupsi Merapi di Kabupaten Magelang mendapat jatah 111 unit huntara, namun ternyata tidak ada peminatnya. Di Lapangan Banyubiru telah dibangun sembilan unit rumah, tetapi hingga sekarang belum ada yang menempati.

Sungkono mengatakan, total huntara yang akan dibangun di Jumoyo sebanyak 173 unit. Pembangunan huntara pada tahap pertama ini ditangani oleh Pemerintah Provinsi Jateng.

"Pembangunan huntara tahap selanjutnya akan menggunakan dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan kami mengusulkan agar pembangunan tahap kedua secara swakelola," katanya.

Ia mengatakan, jika usulan tersebut disetujui maka pembangunan secara swakelola diharapkan hasilnya akan lebih baik mengingat huntara yang akan dibangun nantinya akan dihuni masyarakat Jumoyo sendiri.

Selain itu, katanya, dari segi pengawasan akan lebih efektif karena setiap hari bisa diawasi mengingat lokasinya di sekitar kompleks Balai Desa Jumoyo.

"Jika dibangun secara swakelola maka akan menggunakan tenaga kerja dari masyarakat sekitar, terutama para pengungsi agar mereka mendapat penghasilan," katanya. (H018/M019/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011