Bangkok (ANTARA News) - Pemimpin tua sebuah faksi gerakan protes anti-pemerintah "Kaos Merah" Thailand ditangkap Selasa dan dituduh menghina raja, kata polisi.

Surachai Damwattananusorn, 69, diciduk di rumahnya di ibukota dengan tuduhan menghina raja terkait pidatonya pada 8 Desember tahun lalu, kata Kolonel Anat Kledmanee dari Kepolisian Metropolitan Bangkok, demikian AFP melaporkan.

Pemimpin radikal gerakan Red Siam dihadapkan ke Pengadilan Kriminal dan ditahan selama 12 hari.

"Dia bersumpah akan melakukan perlawanan dalam kasusnya dan hanya akan berbicara kepada sidang pengadilan," tambah Anat.

Lese Majeste -- menghina raja  -- adalah tuduhan serius di Thailand.

Siapapun dapat mengajukan pengaduan, dan polisi terikat tugas akan menginvestigasinya di sebuah negara dimana raja diperlakukan hampir seperti dalam puji-pujian religius.

Keluarga raja merupakan topik yang sangat sensitif di negara yang secara politik bergolak, dimana protes jalanan April dan Mei 2010 oleh Kaos Merah memuncak dengan kematian lebih dari 90 orang dalam bentrokan dengan pasukan bersenjata.

Raja Bhumibol Adulyadej, raja yang berkuasa paling lama di dunia dan diperlakukan seperti dewa oleh banyak orang Thailand, masuk rumah sakit sejak September 2009.

Kelompok-kelompok hak asasi telah menyatakan prihatin bahwa Thailand menggunakan aturan menghina raja untuk menekan kebebasan berbicara. (ANT/K004)

Pewarta: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011