Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menugaskan Menko Polhukam Djoko Suyanto untuk memimpin satgas penanganan WNI di Libya terkait krisis yang berkembang di negara Timur Tengah itu.

"Ada 870 WNI yang harus kita lindungi, situasi lebih rumit dibandingkan di Mesir, kerusuhan dan ketidakpastian termasuk kekerasan jauh lebih tinggi dibandingkan Mesir, Dubes dan perangkatnya terus bekerja, dan dalam rapat saya tugasi Menko Polhukam melakukan pembahasan," kata Presiden dalam keterangan pers sebelum bertolak ke Brunei Darussalam di Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis.

Kepala Negara mengatakan koordinasi yang dilakukan oleh Menko Polhukam dapat memperlancar upaya perlindungan dan pemulangan WNI di Libya.

"Agar tindakan kita benar-benar efektif untuk jamin keamanan WNI, ada beberapa opsi baik kirim pesawat atau charter pesawat, perlu satgas bantu kedutaan di Tripoli, harapan saya bisa cepat tepat dan efektif," kata Presiden.

Dalam kesempatan itu Presiden juga menyampaikan keprihatinannya atas perkembangan kekerasan di Libya dan meminta agar Dewan Keamanan PBB turut serta menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Indonesia berharap agar bangsa Libya segera bisa selesaikan masalah dalam negeri dengan baik, utamakan solusi damai, cegah kekerasan yang akan menimbulkan penderitaan bagi bangsa Libya sendiri," kata Presiden.

Presiden didampingi Ibu Ani Yudhoyono dan rombongan bertolak ke Brunei Darussalam untuk kunjungan kerja hingga Jumat (25/2) mendatang dan dilanjutkan peninjauan ke Kepulauan Riau hingga Minggu (27/2) mendatang.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2011