Makassar (ANTARA News) - Partai Damai Sejahtera berminat pada tawaran Partai Gerakan Indonesia Raya Sulawesi Selatan untuk bergabung mengkonsolidasikan kekuatan menghadapi Pemilu 2014.

Koordinator wilayah PDS Tana Toraja Paulus Tandiongan di Makassar, Kamis, mengatakan, partai mempertimbangkan tawaran itu namun kejelasannya akan didapatkan usai proses pelaksanaan verifikasi partai politik.

"Kami tertarik, karena Gerindra kurang lebih sama dengan partai kami, satu visi dan sama-sama baru. Setidaknya dengan Gerindra, kader PDS masih memiliki daya tawar," katanya.

Namun ia menambahkan, peluang peleburan bukan hanya dilakukan dengan Gerindra tapi bisa dengan semua partai. Asal menerima syarat posisi struktural yang diajukan kader PDS di partai tersebut.

Menurutnya komposisi pembagian jabatan tidak perlu mencapai 50:50, tapi semua kader PDS yang dinilai potensial diakomodir dalam jajaran pengurus.

Namun menurut Ketua DPC PDS Toraja Utara tersebut, sampai saat ini PDS masih yakin akan lolos verifikasi, sebab struktur pengurus sudah hampir memenuhi ketentuan 100 persen pengurus ditingkat provinsi, 75 persen di tingkat kabupaten/kota dan 50 persen di tingkat kecamatan.

Pihaknya juga yakin, syarat parliement trashold (PT) nantinya akan tetap 2,5 persen sehingga tetap meloloskan PDS dan tidak perlu melebur ke partai lain.

"Pengurus kami untuk tingkat kecamatan kami sudah mencapai 100 persen, karena cuma unsur ketua, sekretaris dan bendahara (KSB) yang dipersyaratkan. Tapi memang di tingkat kabupaten/kota yang harus dibenahi. Kami saat ini sementara mengupayakan melengkapi pengurus di 24 kabupaten/kota se Sulsel," katanya.

Untuk memperkuat basis kader dan pemilih, PDS akan melakukan langkah strategis dengan mendekati para tokoh agama Kristen. Terutama yang pernah tergabung dalam partai itu, namun pindah ke partai lain karena mengira mekanisme pemilihan legislatif berdasar nomor urut.

"Dulu kami memiliki banyak tokoh agama tapi pindah ke sembilan partai lain, karena mengira pemilihan dilakukan berdasar nomor urut caleg. Ternyata ketentuan suara terbanyak yang diberlakukan, akhirnya mereka menyesal. Kami ingin merangkul mereka lagi," ujarnya.  (AAT/S016/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011