Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Empat truk tangki Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) hancur akibat serangkaian ledakan pada Jumat dan kembali terbakar sesudah bom tidak aktif meledak pada Sabtu, sehingga mencederai dua orang di Pakistan barat laut, kata polisi.

Lebih dari dua puluh gerilyawan menyerang terminal di pinggiran kota Peshawar, Pakistan barat laut, pada Jumat, yang juga memasang peledak di 12 dari 18 truk tangki terparkir untuk memuat bahan bakar bagi tentara NATO di Afghanistan, demikian AFP melaporkan.

Sebelas truk meledak dan satu lagi terselamatkan akibat tindakan gerilyawan, yang juga menembak mati dua penjaga pengemudi dan dua pengemudi, yang melawan mereka.

"Peledak tidak aktif di satu dari 11 truk terbakar meledak dan memicu kebakaran atas empat truk tangki," kata perwira polisi setempat, Imtiaz Shah, kepada AFP.

Ia mengatakan, regu penjinak bom segera menuju tempat kejadian dan menjinakan bom waktu, yang belum meledak.

Seorang perwira tinggi polisi lain, Muhammad Ejaz, memberi tahu kejadian tersebut dan mengatakan bahwa dua orang di terminal itu cedera ringan.

Belum ada kelompok menyatakan bertanggung jawab, namun pada masa lalu, Taliban mengakui serangan sejenis.

Persediaan dan perlengkapan dalam jumlah besar, yang dibutuhkan tentara asing di Afghanistan, dikirim lewat laut melalui Pakistan.

Pakistan menutup perlintasan perbatasan utamanya di barat laut bagi kendaraan persediaan NATO selama 11 hari pada September 2010 setelah serangan lintas batas helikopter NATO, yang menewaskan dua tentara Pakistan.

Gerilyawan Taliban terkait Al Qaida sering melakukan serangan di Pakistan barat laut dan kawasan tanpa hukum sabuk suku di perbatasan Afghanistan, yang dijuluki Washington tempat paling berbahaya di dunia. (BPY/B002/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011