Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah analis memperkirakan kinerja keuangan PT Indosat Tbk pada 2011 akan lebih baik, tercermin dari proyeksi kenaikan signifikan pendapatan sebelum dipotong beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA).

Analis dari BNI Securities Ahmad Nurcahyadi di Jakarta Senin menuturkan bahwa berdasarkan laporan keuangan Indosat periode Januari-September 2010, EBITDA tumbuh signifikan dibandingkan periode sama tahun 2009.

Selama Januari-September 2010 pendapatan usaha perseroan tercatat Rp14,8 triliun naik dari periode sama 2009 sebesar Rp13,7 triliun. Namun, pada saat yang sama terjadi penurunan laba bersih dari Rp1,45 triliun menjadi Rp530,9 miliar.

"Meski laba bersih sepanjang tahun 2010 diperkirakan turun, namun EBITDA Indosat akan terus tumbuh. Dengan begitu Indosat diyakini masih memiliki prospek yang bagus ke depan karena pertumbuhan EBITDA mencerminkan keberhasilan pertumbuhan perusahaaan," ujar Nurcahyadi.

Menurutnya, EBITDA merupakan salah satu faktor penting bagi pasar dalam melihat kinerja dan prospek suatu perusahaan, selain laba bersih.

Indikator EBITDA menggambarkan aliran kas operasional tanpa memperhitungkan beban non-operasional, sehingga bisa lebih memperlihatkan kinerja operasional perusahaan yang sesungguhnya.

Biaya bunga dan pajak merupakan beban non-operasional, sementara depresiasi dan amortisasi termasuk beban non-kas yang tidak mengeluarkan dana tunai.

Untuk itu diutarakan Nurcahyadi, Indosat mesti melakukan terobosan dalam meningkatkan penetrasi layanan non-suara, sehingga selain EBITDA laba bersih juga akan mengalami pertumbuhan.

Ia menilai bahwa penurunan laba bersih Indosat saat ini lebih disebabkan meningkatnya beban "non-operasional" dan "non-cash" yang belum jatuh tempo, namun sudah diperhitungkan.

Sementara itu, Equity & Research Director Sucorinvest Adrian Rusmana memperkirakan, meski laba bersih 2010 diperkirakan menurun 25-30 persen, tahun 2011 laba bersih Indosat diperkirakan bisa naik 45-50 persen.

Menurut Adrian, di tahun 2011, dengan perkiraan nilai tukar yang lebih lebih terkendali maka akan berdampak positif kepada laba bersih dan arus kas (cash flow).

Indosat sebagai penyelenggara telekomunikasi terintegrasi memiliki tiga layanan, yaitu jasa seluler yang memberikan kontribusi 80 persen terhadap pendapatan, data dan multimedia (MIDI) menyumbang 12 persen, dan jasa telepon tetap menyumbang 8 persen.

Di tengah pertumbuhan bisnis telekomunikasi yang tidak secepat beberapa periode sebelumnya, dibutuhkan terobosan baru dalam setiap layanan yang dimiliki.

Perusahaan telekomunikasi mesti pintar-pintar mengatur strategi guna menarik pasar.

(R017/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011