Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution memastikan cadangan devisa hingga awal Maret telah menembus angka 100 miliar dolar AS.

"Cadangan devisa sudah menembus 100 miliar dolar AS dan kalau kita punya 100 miliar dolar AS itu adalah situasi dimana kita punya insurance untuk menghadapi gejolak di pasar keuangan global," ujarnya di Jakarta, Rabu.

Menurut Darmin, dengan cadangan devisa yang terus meningkat pesat, maka hal tersebut membuktikan bahwa Indonesia sedang berada dalam jalur yang benar menuju level investment grade.

"Dengan telah dicapainya itu, semakin memberikan kepercayaan bahwa kita berada dalam track yang benar dan kita sedang menuju invesment grade," ujarnya.

Sebelumnya, pada Jumat (25/2), Darmin mengatakan cadangan devisa hingga akhir tahun bisa meningkat hingga 120 miliar dolar AS.

Darmin mengatakan cadangan devisa Indonesia saat ini sudah cukup kuat untuk menahan apabila terjadi pembalikan modal asing besar-besaran (sudden reversal).

"Sebetulnya kita sudah coba menghitung berapakah cadangan devisa yang lebih-kurang, karena tidak ada rumusnya yang bisa menghitung benar-benar pas. Tapi lebih-kurang-pas itu sebenarnya 90 miliar dolar AS ," ujarnya.

Sementara, menurut Wakil Presiden Boediono, cadangan devisa merupakan self insurance bagi negara.

"Dalam keadaan yang tidak pasti ini, kita harus punya asuransi. Karena belum ada yang menjual asuransi kepada kita untuk mengamankan terhadap krisis, ya kita sendiri `self insurance`," katanya.

Tetapi, Wapres mengingatkan cadangan devisa ini bukan solusi optimal untuk mengatasi krisis ekonomi.

"Memang bukan solusi optimal bagi ekonomi nasional maupun ekonomi global karena ini uang `mandeg` (tidak berputar), tapi terpaksa demikian karena situasi ketidakpastian yang kita hadapi," katanya.

(S034/R010/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011