Amsterdam (ANTARA News) - Tiga marinir Belanda telah ditangkap kemudian ditahan pasukan yang setia kepada pemimpin Libya Muamar Gaddafi, ketika berusaha menolong dua warga Eropa, kata seorang jurubicara Kementerian Pertahanan Belanda, Jumat WIB.

Marinir-marinir itu ditangkap Minggu pekan lalu (27/2) oleh sejumlah pria bersenjata setelah mendarat di Sirte dengan sebuah helikopter dari kapal angkatan laut Belanda yang ditempatkan di lepas pantai Libya untuk membantu evakuasi orang-orang yang ingin keluar dari negara Afrika Utara itu.

Badan siaran umum Belanda NOS, Kamis (3/3), memperlihatkan gambar ketiga marinir yang telah disiarkan oleh televisi negara Libya itu.  Televisis Libya ini melaporkanb ketiga orang itu telah memasuki wilayah udara Libya yang terkena zona larangan terbang sehingga menyalahi "penyelanggaran hukum internasional".

Gambar itu memperlihatkan citra buram helikopter, senjata dan marinir-marinir tersebut.

Jurubicara Kementerian Pertahanan Otte Beekema sebelumnya mengatakan pemerintah Belanda "sedang dalam perundingan diplomatik intensif" dengan pemerintah Gaddafi untuk menjamin pembebasan ketiga marinir itu.

Ia belum bisa dimintai komentar mengenai gambar tersebut.

"Sangat penting bahwa tentara-tentara itu akan pulang dengan sehat. Itu berarti pada waktu yang sama bahwa apa saja yang dikatakan mengenai hal itu perlu dikekang," ujar Perdana Menteri Mark Rutt kepada media Belanda seperti dikutip Reuters.

Rutt menambahkan bahwa pemerintah telah melaksanakan misi evakuasi itu.

Beekema mengatakan ketiga tentara Belanda itu tidak meminta ijin untuk memasuki wilayah udara Libya, tapi meyatakan para warga Belanda yang ditolong marinir itu mengkhawatirkan situasi keamanan yang memburuk di Sirte, 450 kilometer di timur Tripoli.

Identitas para marinir tidak diungkapkan pemerintah Belanda. Selain Belanda, sejumlah negara Eropa lainnya termasuk Inggris dan Prancis juga telah mengirim kapal untuk membantu evakuasi warga mereka dari Libya.(*)

S008/C003

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2011