Beijing (ANTARA news) - Perdana Menteri Wen Jiabao, Sabtu, berjanji bahwa China yang produsen emisi karbon terbesar di dunia ini akan bekerja lebih keras untuk menghemat energi dan membersihkan udara dengan mengubah perekonomiannya lima tahun mendatang.

"Kami akan melestarikan sumber daya dan melindungi lingkungan. Kami akan merespon secara aktif perubahan iklim," kata Wen dalam pidato pembuka sesi tahunan parlemen China atau Kongres Rakyat Nasional.

Negara itu akan berusaha mengurangi emisi karbon per unit dari produk domestik kotornya (GDP) sebesar 17 persen pada periode 2011-2015  sebagai bagian dari target lebih besar untuk mengurangi besaran karbon menjadi setidaknya 40 persen 2020 dari tingkat tahun 2005.

China akan mengurangi konsumsi energi per unit dari GDP sebesar 16 persen pada 2015, dan berharap meningkatkan persentase bahan bakar non fosil sebesar 11,4 persen dari 8,3 persen tahun lalu, kata PM Wen.

Wen mengatakan negaranya menetapkan "kemajuan sungguh-sungguh untuk konservasi energi, perbaikan ekologi dan perlindungan lingkungan" pada periode 2006-2010 dan "berusaha keras mengembangkan teknologi energi bersih".

Konsumsi energi per unit GDP turun ke 19,1 persen dibandingkan dengan lima tahun lalu  atau mendekati target awal sebesar 20 persen, kata sang PM.

Pada 2011, China ingin mengurangi baik intensitas karbon maupun konsumpsi energi per unit GDP sekitar 3,5 persen dibanding tahun lalu, kata Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, satu badan perencanaan ekonomi tingkat tinggi, dalam suatu laporan terpisah.

China membuat rencana ambisius dalam mendorong penggunaan energi ramah lingkungan seperti angin dan matahari dan juga berencana mengingkatkan penggunaan pembangkit listrik tenaga nuklir miliknya.

Negara tersebut saat ini sangat bergantung kepada batu bara yang menciptakan polusi dan menyediakan dua pertiga total kebutuhan energinya.(*)

KR-DLN/H-AK

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2011