Jakarta (ANTARA News) - Pembicaraan antara Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa sore, memutuskan Partai Golkar tetap berada dalam koalisi partai-partai politik pendukung pemerintah.

"Saya dapat informasi itu langsung dari Pak Aburizal melalui telepon seluler," kata Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa malam.

Menurut Priyo, ketika Aburizal menyampaikan keputusan dari pembicaraannya dengan Presiden, semula dirinya tidak percaya.

Ia menegaskan pada Aburizal apakah benar keputusannya seperti itu?

"Ya keputusannya seperti itu, Partai Golkar tetap berada di dalam koalisi," kata Priyo menirukan pernyataan Aburizal.

Menurut dia, sebelum Aburizal bertemu dengan Presiden Yudhoyono, Ketua Umum DPP Partai Golkar memberikan arahan di hadapan para ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Golkar dari seluruh Indonesia di Hotel Sultan Jakarta.

Dari arahan tersebut, kata dia, para Ketua DPD dan DPC Partai Golkar dari seluruh Indonesia memberikan mandat penuh kepada Ketua Umum Partai Golkar untuk menentukan sikap apakah Partai Golkar tetap berada di dalam koalisi atau keluar.

Wakil Ketua DPR RI ini menambahkan, pada pembicaraan tersebut, Presiden Yudhoyono hanya menyinggung sedikit soal koalisi dan tidak menyinggung soal menteri kabinet.

"Pembicaraan antara Pak Aburizal dan Pak Presiden lebih banyak membahas pada perspektif pemerintahan hingga 2014," katanya.

Menurut Priyo, pada kesempatan itu, Aburizal menegaskan kembali komitmennya untuk mengawal pemerintahan hingga berakhir pada 2014.

"Karena keputusannya berada di dalam Partai Golkar akan lebih patuh," katanya.

Menurut dia, Partai Golkar akan memahami dan menerjemahkan dengan baik posisinya di dalam koalisi.(*)

(T.R024/R007)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011