Jakarta (ANTARA News) - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) berencana menaikkan menaikkan tarif pada sejumlah ruas tol mulai September 2011.

"Kenaikan tarif tahun ini merupakan kenaikan rutin dua tahunan yang disesuaikan dengan Rencana Jangka Panjang perseoan (RPJP) perseroan," kata Direktur Utama Jasa Marga Frans Sunito, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.

Sejumlah ruas tol yang dikelola Jasa Marga antara lain tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera), Jakarta-Tangerang-Serpong, Cikampek-Padalarang-Cileunyi, Semarang-Ungaran, Tol dalam kota Jakarta, Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi), Jakarta Outer Ring Road (JORR), Palimanan-Kanci (Palikanci) dan Pasuruan-Gempol.

Ia menuturkan, saat ini Jasa Marga memiliki 11 ruas jalan tol. "Biasanya tahun ganjil terdapat dua ruas yang akan disesuaikan, sedangkan pada tahun genap sembilan ruas," ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk menaikkan tarif biasanya disesuaikan dengan tingkat pendapatan, volume dan mempertimbangkan tingkat inflasi.

"Walaupun tidak ada hubungannya, namun faktor inflasi dalam kurun waktu dua tahunan dijadikan salah satu parameter untuk menaikkan tarif tol," katanya.

Ia tidak menyebutkan rata-rata kenaikan tarif tol yang akan disesuaikan, karena masih dalam tahap penghitungan.

Hingga 2014 Jasa Marga akan membangun beberapa ruas jalan tol sepanjang 200 kilometer, dengan investasi yang dibutuhkan sekitar Rp25 triliun.

Sumber pendanaan proyek tersebut selain dari dana internal juga diupayakan dari pinjaman perbankan.

Pada tahun 2010, perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp4,8 triliun meningkat 11-12 persen dibanding tahun 2009 yang didorong pertumbuhan kenaikan trafik kendaraan yang melalui jalan tol.

Trafik ruas tol terbesar terdapat di Jabotabek atau mencapai 80 persen dari total trafik Jasa Marga.

Ia memperkirakan volume transaksi pengguna jalan tol pada 2011 akan mencapai 1 milar dibanding volume transaksi tahun 2010 sekitar 950 juta per tahun.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2011