Perth, Australia (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengatakan bahwa Perth, Australia memiliki kenangan tersendiri mengingat dirinya 48 tahun yang lalu datang ke kota itu sebagai mahasiswa yang mendapat beasiswa "Colombo Plan".

"Pada 48 tahun yang lalu bulan Maret saya datang ke sini yang dikirim oleh pemerintah Indonesia untuk mendapatkan beasiswa," kata Wapres Boediono, di Perth, Australia, Rabu.

Wapres mengatakan hal tersebut saat dirinya yang didampingi Ibu Herawati Boediono melakukan dialog dan tatap muka dengan masyarakat dan mahasiswa Indonesia di Perth. Hadir dalam acara itu Mendiknas M Nuh dan Menpan dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan.

Wapres mengatakan bahwa saat itu adalah suatu kebanggaan luar biasa bagi seorang mahasiswa bisa mendapatkan beasiswa, apalagi di Perth saat itu baru ada tujuh mahasiswa asal Indonesia yang mendapat beasiswa.

Dia mengingat-ingat, saat itu saat dirinya datang, kota Perth masih sepi sehingga sebagai pendatang merasa sangat kesepian.

"Tapi itulah pengalaman yang sangat membekas di hati saya apalagi pada saat itu terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia," kata Boediono.

Saat terjadi konfrontasi dua negara itu, katanya, Australia secara jelas sangat mendukung Malaysia namun kondisi itu tidak membuat dirinya tidak bergairah menuntut ilmu.

Wapres mengatakan, kualitas dan mutu pendidikan di Perth sangat baik sehingga dirinya berharap mahasiswa Indonesia yang beruntung bisa belajar di situ, bisa memanfaatkan dengan baik.

"Pendidikan di Australia saya pikir mutunya sangat bagus dan saya kira sampai sekarang standarnya juga bagus dan itu merupakan bekal untuk menjadi pelaku di dunia baru," kata Wapres.

Salah satu agenda utama kedatangan Wapres ke Perth, adalah untuk menerima gelar Doktor Honoris Causa dari University of Western Australia, yang akan diterima Kamis (10/3).   (A025/B/Z002/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011