Jakarta (ANTARA News) - Pelatih ganda campuran Pelatnas Richard Mainaky menilai kematangan Liliyana Natsir sebagai pemain berpengalaman membantu kemenangannya dalam pertandingan saat mereka tertinggal 15-18 pada game penentuan.

"Tontowi/Liliyana nyaris kalah. Berkat pengalaman Liliyana mereka bisa bangkit pada game ketiga yang sempat ketinggalan 15-18 menjadi menang 21-19," ujar Richard saat dimintai komentar mengenai penampilan pemain-pemain asuhannya di All England, Kamis dinihari.

Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi satu-satunya ganda campuran Indonesia yang tersisa meskipun turnamen All England baru dimulai.

Tontowi/Liliyana yang menjadi unggulan ketujuh, meraih kemenangan pada babak 32 besar atas pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying 21-12, 7-21, 21-19.

Kemenangan itu membawa pasangan tersebut maju ke babak 16 besar bertemu ganda Jerman Michael Fuchs/Birgit Overzier yang menang atas mads Pieler Kolding/Julie Houmann 21-11, 21-19.

Sementara dua ganda campuran Pelatnas lainnya, Muhammad Rijal/Debby Susanto dan Fran Kurniawan/Pia Zebadiah mengalami kekalahan pada putaran pertama.

Rijal/Debby kalah oleh pasangan tuan rumah Inggris, Nathan Robertson/Jenny Wallwork 16-21, 19-21, sementara Fran/Pia menyerah kepada pasangan China He Hanbin/Yu Yang 11-21, 15-21.

"Rijal/Debby bermain cukup memuaskan dan bisa menerapkan pola/strategi dengan baik, namun pada poin yang menentukan kurang tenang dan rapi sehingga membuat ksalahan sendiri," papar Richard yang mendampingi pemain bertanding di Birmingham, Inggris.

Sementara Fran/Pia, menurut Richard, bermain ragu-ragu dan tidak konsisten serta belum bisa mengatasi situasi di lapangan. "Pertahanan mereka kurang kuat sehingga mudah ditembus lawan," tambahnya. (F005/A016/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011