Jakarta (ANTARA News) - Jenderal TNI George Toisutta menyatakan akan mematuhi keputusan Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA), termasuk jika memang mantan Pangkostrad itu tidak boleh mencalonkan diri dalam bursa Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) pada kongres April mendatang.

"Saya akan patuh, tetapi sepanjang belum ada keputusan pasti dari FIFA saya akan maju terus," katanya dalam perbincangan dengan ANTARA usai menyematkan Brevet Komando Kehormatan Kopassus di Jakarta, Jumat.

Dengan gaya kocak dan santai, George menegaskan, dirinya tidak pernah mencalonkan diri melainkan dicalonkan oleh rekan-rekan dan sahabatnya pencinta sepak bola.

"Saya tidak pernah mencalonkan diri, teman-teman gua yang calonkan mereka berikan dukungan...jadi bukan saya mencalonkan," katanya, sambil menyaksikan aksi terjun payung 16 penerjun dari TNI dan Polri di Markas Komando Kopassus Cijantung.

George Toisutta dicalonkan sebagai ketua PSSI untuk periode 2011-2015 seusai deklarasi "Manifesto Reformasi PSSI", yang dihadiri 18 perwakilan pengurus provinsi dan klub anggota Liga Indonesia.

Dalam bursa ketua umum PSSI itu, George bersaing dengan Nurdin Halid, Arifin Panigoro dan Nirwan Bakrie.

Meski mendapat dukungan luas, namun George gagal lolos bursa ketua umum dan bandingnya ditolak Komite Banding PSSI. Terakhir FIFA mengeluarkan pernyataan, keempat calon tersebut tidak boleh ikut dalam bursa pemilihan ketua umum PSSI dengan catatan masing-masing.

"Nanti setelah saya mendapat kepastian tentang penolakan FIFA terhadap pencalonannya saya, maka apapun keputusan FIFA saya akan patuh," katanya, kali ini dengan mimik dan nada serius.

Tentang keseriusannya membina persepakbolaan nasional, lulusan Akademi Militer 1976 itu menyatakan "sangat serius tidak sekadar 100 persen bahkan seribu persen. Ini demi nama baik bangsa dan negara. saya tidak main-main. Jika saya terpilih sebagai ketua umum PSSI itu benar-benar amanah yang harus saya jalankan dengan sangat serius."

(R018/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011