Surabaya (ANTARA) - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kantor Wilayah Jawa Timur membuka akses bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk ikut dalam program lelang, sebagai salah satu cara memasarkan produk.

Kepala Kanwil DJKN Jatim, Tugas Agus Priyo Waluyo dalam virtual Media Briefing Extravaganza Hari Oeang, Senin mengatakan, dibukanya akses lelang bagi pelaku UMKM Ini juga mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Kami ingin ikut mendorong pemulihan ekonomi, dan kami siap melakukan diversifikasi layanan berupa lelang produk UMKM guna membantu proses pemasaran produk melalui lelang-jatim.kemenkeu.go.id," katanya,

Ia mengatakan, sebelum pandemi, layanan lelang yang dilakukan DJKN hanya berupa lelang eksekusi yang terdiri dari lelang sitaan kejaksaan, hak tanggungan, putusan pengadilan, Ps 45 KUHP, kepailitan dan sitaan pajak, serta lelang non eksekusi berupa penghapusan Barang Milik Negara (BMN)/Daerah (BMD).

"Untuk kali ini UMKM bisa memanfaatkan lelang UMKM pada Extravaganza Hari Oeang mulai 1 - 9 November 2021," katanya.


Baca juga: Kemenkeu sebut realisasi pokok lelang capai Rp8,07 triliun hingga Juni


Ia menargetkan, dengan ikut berperannya UMKM diharapkan mampu meraih target pokok lelang 2021 oleh DJKN Jatim mencapai Rp3,089 triliun.

"Hingga September 2021, kami telah merealisasikannya sebesar Rp2,867 triliun atau sekitar 90,88 persen dari target, dengan total frekuensi lelang sebanyak 3.459," katanya.

Untuk target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2021 yakni Rp88,6 miliar, dan hingga September 2021 terealisasi Rp56,18 miliar atau 63,41 persen.

“Dari total realiasi lelang pokok sampai September tersebut, kontribusi lelang dari produk UMKM masih sangat kecil yakni Rp35 juta,” katanya.

Oleh karena itu, Agus mendorong UMKM ikut serta, sebab potensi lelang UMKM diyakini bakal semakin bagus seiring dengan upaya berbagai pihak yang terus mengembangkan usahanya.

Baca juga: Kanwil DJKN catat penurunan kinerja lelang di masa pendemi


"UMKM maupun pembina UMKM di setiap wilayah kabupaten/kota di Jatim ini terus bergerak. Salah satunya seperti Bank Indonesia yang juga terus semangat menggerakkan program Rumah Kurasi yang memberikan pembinaan agar produk UMKM yang dihasilkan bisa berkualitas bahkan bisa masuk pasar ekspor,” ujarnya.

Sementara itu, Agus mencatat, beberapa pelaku UMKM yang sudah memasarkan produk melalui portal lelang DJKN Jatim berasal dari 14 daerah, yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, Trenggalek, Lumajang, Tulungagung, Surabaya, Madiun, Bondowoso, Blitar, Jombang, Kediri, Sidoarjo, Kota Batu dan Bojonegoro.

“Produk UMKM yang dilelang ini bermacam-macam seperti ikan koi, jamu Kesehatan, handicraft, kerajinan marmer, masker, alat musik jimbe, beras organik, hewan ternak kambing senduro, jaket kulit hingga kopi,” katanya.


Baca juga: Khofifah: "Jatim Fair Hybrid 2021" upaya pemerintah dukung UMKM

Baca juga: Pendaftaran merek dari UMKM di Jatim meningkat

 

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2021