Ternate (ANTARA News) - Warga Ternate dan daerah lainnya di Maluku Utara (Malut), yang tinggal di dekat pantai mengungsi ke daerah tinggi menyusul ada peringatan dari BMKG bahwa wilayah Malut, Papua dan Sulut akan terkena imbas tsunami di Jepang.

"Saya dengar melalui televisi bahwa Malut akan terkena imbas tsunami di Jepang, makanya saya dan keluarga mengungsi ke rumah kerabat di daerah tinggi," kata salah seorang warga Dufa-Dufa Ternate, Abu Bakar di Ternate, Jumat.

Warga Ternate yang mengungsi ke daerah ketinggian tersebut umumnya hanya membawa barang-barang penting, seperti ijazah dan surat-surat. Mereka mengungsi menggunakan kendaraan pribadi atau ojeg sepeda motor, bahkan ada pula yang berjalan kaki.

Sementara itu suasana di Kota Ternate tetap terlihat normal. Pasar dan pusat-pusat perdagangan lainnya, baik yang berada di dekat pantai maupun di daerah ketinggian tetap masih beroperasi.

"Saya sudah dengar bahwa Malut akan terkena imbas tsunami di Jepang, tapi imbas tsunami itu baru tiba di Malut sekitar 20.00 WIT. Jadi tak perlu buru-buru tutup toko," kata seorang pedagang di Pasar Sentral Gamalama Ternate, Lutvi.

Para nelayan di Ternate umumnya mengurungkan niat melaut setelah mengetahui bahwa imbas tsunami di Jepang akan sampai ke Malut. Mereka memperkuat ikatan kapalnya di dermaga.

"Saya tadi sudah mau ke laut, tapi setelah saya tau imbas tsunami di Jepang akan sampai ke Malut, saya tak jadi ke laut, karena takut imbas tsunami itu benar-benar sampai di Malut," kata seorang nelayan di Ternate, Kadir.

Sementara itu dari Pemkot Ternate diperoleh keterangan bahwa pemkot telah menginstruksikan para camat di daerah ini untuk menyampaikan kepada masyarakat yang berada di dekat pantai mengenai akan terjadinya tsunami pada pukul 20.00 WIT.

Dari Kabupaten Halmahera Barat dan Kabupaten Pulau Morotai juga diperoleh informasi bahwa warga yang bermukim di daerah pantai di kedua kabupaten itu juga banyak yang telah mengungsi ke daerah ketinggian.
(L002)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2011