New York (ANTARA News/AFP) - Dolar Amerika Serikat melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat waktu setempat dalam satu hari yang volatile (mudah berubah) di pasar setelah gempa kuat menggoyang Jepang.

Euro diperdagangkan pada 1,3901 dolar sekitar 2200 GMT (Sabtu 05.00 WIB), naik dari 1,3794 dolar pada waktu yang sama Kamis.

Dolar juga melemah terhadap mata uang Jepang, turun satu yen menjadi 81,91 yen.

"Sebuah gempa bumi besar di Jepang sedang membebani sentimen," kata Vassili Serebriakov dari Wells Fargo Bank.

Pada perdagangan sebelumnya, yen merosot tajam setelah gempa besar berkekuatan 8,9 skala richter melanda, memicu gelombang tsunami di Pasifik.

Tapi mata uang Jepang kembali kepijakannya, "mungkin mencerminkan arus repatriasi dan permintaan safe haven," katanya.

Kathy Lien dari GFT memproyeksikan kekuatan yen menjadi bertahan "untuk beberapa hari lagi."

"Karena perekonomian ketiga terbesar dunia, Jepang memiliki cara untuk menangani krisis ini tetapi negara itu bisa mengambil beberapa waktu untuk melakukannya. Ekonomi Jepang lemah bahkan sebelum dilanda gempa bumi dan dalam jangka sangat pendek, bencana alam akan menambah tekanan pada pertumbuhan Jepang," katanya.

Lien mengatakan tidak mungkin menjadi salah satu alasan yang jelas untuk menjual dolar, yang biasanya dilihat sebagai tempat berlindung dari resiko.

Karena laporan kerusakan gempa dan tsunami meningkat, dolar yang awalnya naik pudar sedangkan saham AS rebound dari kerugian.

Dampak bencana terhadap ekonomi global "akan menjadi nominal dan rally di euro serta mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi lainnya menunjukkan bahwa kejutan awal sudah menghilang untuk para investor," kata Lien.

Faktor lain mungkin prospek ekonomi cerah untuk pembuat kebijakan Federal Reserve AS saat mereka mempersiapkan diri untuk pertemuan Selasa depan, katanya.

Pemerintah pada Jumat melaporkan penjualan ritel AS memiliki pertumbuhan terkuat mereka dalam empat bulan pada Februari.

Data penjualan ritel bulanan menunjukkan kekuatan belanja konsumen, pendorong utama kegiatan ekonomi AS.

"The Fed mungkin akan bersikap hati-hati apapun keputusan segera untuk kemudian karena naiknya harga minyak telah mengambil korban pada sentimen dan kami belum melihat berapa banyak dampak ini terhadap pengeluaran konsumen," kata Lien.

Pada akhir perdagangan New York, pound naik tipis menjadi 1,6076 dolar dari 1,6054 dolar akhir Kamis.

Terhadap franc Swiss, dolar turun menjadi 0,9294 dari 0,9317 franc. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011