Tokyo (ANTARA News) - Lebih dari 215.000 orang ditampung di tempat-tempat penampungan darurat di daerah-daerah timur dan barat Jepang, Sabtu, sehari setelah gempa dahsyat dan tsunami menghantam negara itu, kata Badan Kepolisian Nasional seperti dikutip AFP.

Jumlah itu termasuk lebih dari 100.000 orang mengungsi di perfektur Fukushima, termasuk penduduk yang diperintahkan meninggalkan daerah-daerah di sekitar dua fasilitas listrik tenaga nuklir.

Jumlah yang kehilangan tempat tinggal diperkirakan jauh lebih banyak, dan polisi mengaku belum menerima informasi dari perfektur Miyagi, provinsi Jepang utara yang paling parah di mana ratusan orang dilaporkan tewas.

Ribuan orang terperangkap di gedung-gedung yang dikepung air di Miyagi, kata pihak berwenang, setelah satu tembok air ambruk dihantam gempa beekuatan 8,9 Skala Richter menghancurkan rumah-rumah, jalan-jalan dan kota-kota.

Mengkhawatirkan kebocoran radiasi, ribuan penduduk dekat dua fasilitas nuklir di Fukushima diungsikan sementara, sementara operator dua fasilitas itu Tokyo Electric Power berusaha mengurangi tekanan pada fasilitas reaktor dengan mengeluarkan energi radioaktif.

Perusahaan itu menegaskan tindakan tersebut tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

Gempa berkekuatan 8,9 skala Richter yang melanda Jepang Jumat itu diperkirakan menewaskan lebih dari 1.000 orang.(*)

H-RN/A011

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2011