Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Indonesia pada Minggu menyatakan semua warga negara Indonesia yang berada di lokasi pengungsian kota Sanjo, Jepang masih membutuhkan bantuan logistik dan makanan, meskipun dalam kondisi sehat.

"Kami membutuhkan selimut, penghangat ruangan, bahan-bahan makanan dan minuman, tisu toilet dan tisu makan, serta kepastian tentang lokasi evakuasi karena sindrom pasca bencana tampaknya sudah mulai menjangkit pada warga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jepang," menurut laporan KBRI dalam laman internet pada Sabtu malam.

"Hingga saat ini semua dalam keadaan sehat, hanya saja keadaan toilet darurat sudah tidak layak pakai, saat ini makanan hanya untuk manula dan anak-anak usia SD, sementara pemberian air dibatasi," kata laporan itu.

Sebanyak 28 orang berada di lokasi pengungsian Sekolah Menengah Pertama Sanjo, Aoba-ku, Sendai-shi, dengan kontak person Fatwa Ramdani (+81 80-3337-5369) atau email ke fatwaramdani@gmail.com.

Empat orang warga berada di Masjid Sendai, Hachiman, Aoba-ku, Sendai-shi, dengan kontak person Pak Hariyadi (+81 90 6510 5923), sedangkan tujuh orang tercatat berada di SD Kunimi namun akan segera dipindahkan ke SMP Sanjo, dengan kontak person Eko Pradjoko (+81 80 3149 3492).

Delapan WNI dilaporkan dalam keadaan terpisah sedangkan 15 orang telah berhasil dihubungi melalui telepon namun belum dipastikan lokasi keberadaannya dan enam orang dilaporkan sedang berada di luar negeri atau pulang ke tanah air.

Daftar nama WNI yang tercatat di sejumlah penampungan di kota Sendai dan Ibaraki selengkapnya dapat diketahui melalui laman www2.indonesianembassy.jp.
(KR-PPT/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011