Manama (ANTARA News) - Suara tembakan terdengar pada Rabu ketika tentara Bahrain dengan kendaraan anti-peluru mulai membersihkan kawasan keuangan di Manama, ibukota Bahrain, saat sejumlah demonstran melakukan perlawanan dengan memblokade jalan secara ilegal.

Helikopter militer berputar di udara saat tentara mengawal satu buldozer ke kompleks bisnis Pelabuhan Keuangan (Financial Harbour), pusat penghubung keuangan kawasan itu dengan banyaknya bank internasional dan perusahaan multinasional besar di lokasi itu.

Seorang wartawan AFP di lokasi mengatakan sejumlah peluru ditembakkan di pinggir jalan namun tampak tidak ada perlawanan dari demonstran antipemerintah yang menguasai kawasan bisnis, Minggu, yang melumpuhkan ekonomi.

Cengkeraman para pengunjukrasa meneriakkan "Allahu Akbar" dan beberapa diantaranya membakar tong sampah di jalanan, tetapi wilayah tersebut umumnya sepi.

Sebelumnya pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk mengusir pengunjukrasa prodemokrasi dari Lapangan Mutiara yang menjadi tempat berkumpul protes sejak pertengahan Februari.

Sheikh Ali Salman, kepala dari kelompok utama oposisi Syiah pendukung protes, mengatakan rezim kepemimpinan Sunni bertindak seperti pemimpin Libya Muamar Gaddafi dan menggunakan "kekerasan ekstrim" terhadap warga biasa.

"Kami menyerukan kepada putra bangsa kami tidak berhadapan dengan pasukan keamanan. Kami menegaskan sikap perlawanan yang damai meski para penjahat telah diturunkan oleh rezim," katanya dalam wawancara dengan stasiun berita Timur Tengah, Al-Jazeera.(*)

KR-IFB/H-AK

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2011