Bogor (ANTARA News) - Deputi Menteri Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Agus Muharam menyatakan pemberdayaan UMKM terbukti efektif menanggulangi pengangguran.

"Selain itu, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga terbukti efektif mengatasi masalah kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja," katanya saat membuka Diklat Ketrampilan Teknis Vocational Budi Daya Ikan Lele di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Pelatihan hingga 19 Maret 2011 itu diselenggarakan atas kerja sama dengan Yayasan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (YP2MI).

Ia mengemukakan, UMKM merupakan unit usaha terbesar di Indonesia yang mencapai 52,76 juta, menyerap tenaga kerja lebih dari 91,8 juta orang. "Atau lebih dari 97,3 persen tenaga kerja Indonesia merupakan
kontribusi UMKM," katanya.

Selain itu, kata dia, UMKM juga mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pembentukan produk domestik (PDB) nasional yaitu 55,6 persen atau senilai lebih dari Rp42,8 triliun.

"Kontribusi UMKM terhadap total nilai ekspor nonmigas nasional mencapai 20,15 persen atau Rp42,8 triliun," katanya.

Dikemukakannya bahwa kinerja UMKM cukup memberikan bukti bahwa dalam pasang surut situasi ekonomi, UMKM masih mampu menyumbang devisa pada negara.

"UMKM juga telah teruji sebagai kelompok usaha yang memiliki daya responsif, fleksibilitas, dan adaptasi yang luar biasa terhadap berbagai perubahan pasar," katanya.


Ubah pola pikir

Agus Muharram mengemukakan, membuka pola pikir agar mau berwirausaha adalah usaha strategis yang dapat menghasilkan dan menciptakan sesuatu nilai atau manfaat bagi masyarakat.

"Dengan demikian, sesungguhnya seorang wirausaha adalah inovator atau pembaharu, baik bagi lingkungan sosial ekonomi maupun bagi dirinya sendiri," katanya.

Dalam kaitan ini, katanya, kebangkitan berwirausaha adalah menyangkut sikap, dan inisiatif atau prakarsa, sebagai upaya menggerakkan proses ekonomi dengan mengubah "mindset" sumberdaya agar mencapai produktivitas yang disesuaikan dengan kapasitas masing-masing sumber daya.

Ia mengatakan, pelatihan bagi kelompok-kelompok masyarakat bernilai strategis mengingat penduduk Indonesia merupakan potensi yang besar.

"Meskipun masih mempunyai keterbatasan dalam menguasai perekonomian nasional, hal ini kiranya menjadi bahan pemikiran untuk mengembangkan kader-kader wirausaha di segala sektor ekonomi," katanya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (YP2MI) Ir Muhammad M Banapon, MSi mengatakan, tujuan kegiatan itu adalah memberikan pemahaman program pro-rakyat dari pemerintah, yakni penanggulangan masalah kemiskinan.

Pesertanya adalah pengusaha kecil, UMKM, dari Kabupaten Bogor sebanyak 30 orang.

Narasumbernya adalah dari Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Deputi Menko Kesra bidang koordinasi penanggulangan kemiskinan, Manajer Senior CSR PT Antam, Dirjen PMD Kementerian Dalam Negeri, serta pakar perikanan IPB.(*)

(A035/N002)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011