Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia membantah telah mengeluarkan perintah operasi "Sajadah" dalam membantu penegakan peraturan tentang pelarangan aktivitas Ahmadiyah yang diberlakukan di sejumlah daerah.

"Saya sudah cek ke Pangdam III Siliwangi, tidak ada yang namanya operasi 'Sajadah'," kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono disela kunjungan kerja di Kompleks Korps Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu siang.

Ia menjelaskan, sebelum TNI melaksanakan operasi harus ada mekanisme perencanaan dan penganggaran terlebih dahulu.

"Setiap perencanaan operasi pasti melibatkan panglima TNI. Pelaksanaannya pun harus atas dasar perintah langsung dari Panglima TNI. Terlebih, anggarannya harus diketahui Komisi I DPR " kata Agus.

Menurut dia, aparat TNI yang ada di wilayah Kodam Jawa Barat bukan melakukan operasi, melainkan melakukan perbantuan terhadap aparat pemda setempat.

Agus pun membantah bila TNI melakukan intimidasi terhadap jemaat Ahmadiyah untuk bertobat.

"Saya yakin apa yang dilakukan oleh Pangdam sudah benar. Kehadiran tni di sebuah daerah, jangan dianggap menakutkan," katanya.

Menurut dia, TNI bertugas untuk melindungi rakyatnya dan bila masyarakat berada di sebelah TNI hendaknya merasa aman.

"Jangan dianggap sebagai hal-hal yang mengintimidasi. Justru kehadiran TNI berdasarkan penjelasan Pangdam untuk menjaga agar tidak terjadi tindakan kekerasan," katanya.

Agus mengatakan, TNI menjaga jangan sampai ada tindakan kekerasan dan anarkis sesama masyarakat.

Ia menambahkan, TNI pun tidak terlibat dalam sosialisasi SKB tiga menteri, namun hanya ikut membantu mengawasi dan mendampingi sosialisasi yang dilakukan oleh pemda setempat, sehingga tidak ada tindakan-tindakan anarkis dari kelompok tertentu.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011