Banda Aceh (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suhardi, mengatakan bahwa dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini menunjukkan tren yang dinamis dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia.

"Karenanya, perubahan di tengah masyarakat saat ini tidak hanya menyebabkan pergeseran kultur dan persepsi terhadap bangsa dan negara melainkan juga melahirkan perubahan paradigma sebagai bangsa Indonesia dalam satu kesatuan," katanya di Banda Aceh, Jumat malam.

Hal itu disampaikan disela-sela membuka pelatihan untuk pelatih sosialisasi empat pilar kehidupan bernegara kepada pengasuh pondok pesantren di Aceh.

Oleh karenanya, paradigma aktif, dinamis dan berkebangsaan saat ini merupakan ekses dari perubahan sosial di tengah masyarakat, baik sebagai konsekuensi tuntutan zaman maupun perkembangan terbukanya pola pikir yang maju, kritis dan universal.

"Tentunya, sebagai bangsa dan negara modern, kita harus mengakui bahwa dinamika kemajuan zaman merupakan keniscayaan, sehingga pergeseran nilai dan perubahan sosial ditengah masyarakat sebagai wujud konsekuensinya," kata Melani.

Namun, tambahnya, atas dasar pemahaman akan perubahan itu maka tidak seharusnya mencerna dan menelan begitu saja segala bentuk perubahan tersebut.

"Untuk itu diperlukan pemikiran dan pemahaman yang konstruktif dalam menghadapi segala bentuk perubahan yang ada beserta tantangan serta konsekuensinya," kata dia menjelaskan.

Di pihak lain, ia menyebutkan bahwa umat Islam kerap dihadapkan berbagai persoalan menyangkut dengan pencitraan, antara lain stigmatisasi negatif yang dikaitkan dengan tindakan kekerasan.

"Menyikapi hal tersebut tentunya sudah menjadi tugas dan tanggungjawab kita semua sebagai umat muslim untuk menjawab dan menghadapi semua tantangan zaman tersebut," katanya menambahkan.

Islam sebagai agama yang `rahmatan lil alamin` telah terbukti mampu dan akan terus berdiri tegak sebagai agama yang melindungi serta merahmati kehidupan alam semesta di tengah derasnya arus perubahan tersebut.  (A042/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011