Osaka, Jepang (ANTARA News) - Jumlah korban yang telah dikonfirmasikan sebagai tewas atau hilang telah mendekati 20.000 jiwa pada hari Sabtu atau delapan hari setelah gempa dan serangan tsunami melanda Jepang.

Ada kekhawatiran bahwa  korban tewas  jauh lebih tinggi akibat bencana yang memusnahkan tempat-tempat permukiman besar di pantai Pasifik di pulau Honshu utara.

Badan Kepolisian Nasional mengatakan 7.653 orang telah dipastikan tewas dan 11.746 i hilang -- seluruhnya 19.399 -- sampai pukul 23 waktu setempat (pukul 21 WIB) Sabtu.

Korban tewas itu sekarang telah jauh melewati jumlah korban gempa berkekuatan 7,2 pada Skala Richter yang menghantam kota pelabuhan Kobe di Jepang barat pada 1995, yang menewaskan sebanyak 6.434 orang.

Gempa berkekuatan 9,0 pada Skala Rihter 11 Maret lalu sekarang menjadi bencana alam paling mematikan di Jepang sejak gempa Great Kanto 1923, yang menewaskan lebih dari 142.000 orang.

Walikota kota pantai Ishinomaki di prefektur Miyagi mengatakam, Rabu, bahwa jumlah orang yang hilang  dapat mencapai 10.000 orang.

Pada Sabtu badan siaran publik NHK mengatakan bahwa sekitar 10.000 orang telah hilang di kota pelabuhan Minamisanriku di prefektur Miyagi.
(S008/H-AK)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011