Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI Roy Suryo meminta berbagai pihak, termasuk kalangan pers, agar membantu memberikan kesejukan informasi kepada publik dengan pemberitaan yang proporsional mengenai teror paket bom.

"​Meski (upaya membangun) kewaspadaan masyarakat itu sangat baik, tetapi rasa curiga berlebihan yang ditimbulkan akibat pemberitaan-pemberitaan `berlebihan` tentang bom, justru berakibat terciptanya suasana keresahan, dan saling curiga," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Apalagi, menurutnya, ada kesan `hyperbola` (pembesar-besaran secara berlebihan) oleh media tertentu.

"Misalnya saja ada stasiun televisi yang sebentar-sebentar melakukan `breaking-news` dan langsung menyebut setiap barang asing sebagai `bom`, tanpa mau mengklarifikasi sesudahnya jika akhirnya itu bukan `bom`, alias hanya `sampah` biasa," ungkapnya.

Roy Suryo mengatakan, cara ini justru meresahkan masyarakat yang kini hidup dengan perasaan panik serta saling curiga.

"Kepolisian sebenarnya sudah melaksanakan `Protap`-nya (prosedur tetap, Red) dengan baik. Yakni, mensterilisasi lingkungan, mendisposal benda mencurigakan tersebut," ujarnya.

Namun memang terkadang, menurutnya, karena pemberitaan berlebihan, justru membuat suasana kurang kondusif.

"Saya sudah berkomunikasi dengan rekan-rekan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), agar semua pihak saling menghormati dan menjaga suasana kondusif rakyat dan bangsa ini," kata Roy Suryo lagi.

(M036/R010/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011