Manila (ANTARA News) - Presiden Filipina Benigno S. Aquino III pada Senin menyampaikan imbauan  bagi warga Filipina yang berada di Libya untuk meninggalkan negara Afrika Utara yang dilanda konflik itu.

Aquino, dalam wawancaranya dengan para wartawan, mengatakan ia berharap tidak ada warga Filipina yang terluka di tengah serangan Amerika Serikat dan negara Eropa terhadap pasukan Muammar Gaddafi.

"Menteri Luar Negeri Albert del Rosario berada di wilayah tersebut. Saya menunggu informasi lebih lanjut darinya. Namun, saya telah berkomunikasi dengannya dan dia memberitahu bahwa kami telah mengimbau warga negara kami di Libya tentang peringatan untuk meninggalkan negara itu," katanya.

Namun Aquino mengaku bahwa saat ini, masih sulit untuk mencarter kapal guna memulangkan warga Filipina tersebut dari wilayah yang terkena konflik karena sedikitnya kapal, terutama yang terdaftar di Filipina, yang mau merapat ke pelabuhan di Libya karena khawatir akan ditahan.

Ia menambahkan pihaknya terus mengerahkan segala cara dan berharap agar tidak ada warganya yang terluka dalam operasi tersebut.

Aquino mengatakan masih terdapat sekitar 2.000 pekerja Filipina di Libya. Sebelumnya tercatat sekitar 13.000 warga Filipina telah meninggalkan negara itu.
(KR-PPT/H-AK)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011