Bengkulu (ANTARA News) - Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu Mukhlis Ibrahim meminta kelompok tani di daerah itu mempercepat penyusunan Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sebagai syarat penyaluran pupuk bersubsidi.

"Kami mengimbau seluruh kelompok tani agar mempercepat penyusunan RDKK dan akan memangkas waktu penyusunan menjadi satu hari," katanya di Bengkulu, Rabu.

Hal itu dilakukan agar penyaluran pupuk bersubsidi di daerah itu pada 2011 mencapai 100 persen, sesuai target pemerintah.

Pada 2010 kata dia, serapan pupuk bersubsidi di daerah itu sebesar 94 persen dan tahun ini ditargetkan 100 persen dengan mempercepat penyusunan RDKK.

"Selama ini keterlambatan penyaluran pupuk bersubsidi akibat lambatnya penyerahan RDKK dari kelompok tani ke Dinas Pertanian setempat," katanya.

Selain itu, para penyuluh pertanian di lapangan akan diimbau mendampingi para kelompok tani dalam menyusun RDKK tersebut sehingga cepat diserahkan ke Dinas Pertanian masing-masing kabupaten dan kota.

Idealnya kata dia, RDKK pupuk bersubsidi dari kelompok tani sudah diterima satu bulan sebelum musim tanam.

"Misalnya kelompok tani areal persawahan untuk menanam padi pada April, maka RDKK sudah masuk pada Maret, demikian juga penanaman Oktober, sudah masuk pada September," jelasnya.

Untuk alokasi pupuk bersubsidi 2011 ini sebanyak 30 ribu ton pupuk urea, 5.294 ton pupuk SP36, 2.560 ton pupuk ZA, 25 ribu ton NPK dan 10 ribu ton pupuk organik.

Pengalokasiannya ke kabupten dan kota dilakukan berdasarkan luas areal pertanian dan serapan pupuk bersubsidi pada 2010.  (RNI/K005/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011